Visi Kebangsaan dalam Bahasa Visual Oleh: Yono Ndoyit*

"Anda seharusnya tidak memimpikan film Anda, Anda harus membuatnya." Steven Spielberg.

Malam penghargaan Lomba Film Pendek Pelangi Nusantara 2023, dari Malang untuk Indonesia, di Gedung MCC Malang, Senin malam 22 Mei 2023. (Foto: Yono Ndoyit).
Iklan terakota

Terakota.ID–Kota Malang, yang sejak dulu identik dengan kota pendidikan merupakan potensi besar dalam membangun ekosistem perfilman. Banyaknya pelajar serta ratusan ribu mahasiswa baru yang datang untuk meneruskan pendidikannya menjadi modal besar yang layak digali.

Seirama dengan perkembangan teknologi serta kemudahannya, segala macam informasi dan ekspresi ditumpahkan dalam karya-karya visual. Dunia saat ini adalah dunia visual. Demikian juga dengan bahasa, bahasa visual lebih mudah diterima oleh masyarakat. Potensi tersebut dengan jeli ditangkap oleh Bakesbangpol Kota Malang dengan membuka ruang dan peluang bagi bakat-bakat baru film maker untuk mengekspresikan karyanya.

Bakesbangpol Kota Malang menyelenggarakan malam penghargaan Lomba Film Pendek Pelangi Nusantara 2023, Dari Malang untuk Indonesia, di lantai 2 Gedung MCC Malang, Senin malam 22 Mei 2023. Mandiri, Tangguh dan Berkelanjutan menjadi tema yang tahun ini menjadi perhelatan yang kedua. Ada dua puluh delapan karya film pendek yang ikut dalam lomba ini.

Walikota Malang dengan jajaran dinasnya nampak menghadiri acara tersebut. Beberapa seniman dan budayawan Malang juga terlihat hadir. Panitia terpaksa harus menambah kursi saking antusiasnya para undangan dan peserta yang hadir. Oleh panitia, seluruh yang hadir diberi souvenir berbentuk pin dan disarankan untuk ditempelkan di dada kanannya.

Dalam laporannya, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM mengatakan, “Kompetisi dalam bidang perfilman ini sebagai wadah pembelajaran dalam memupuk rasa cinta tanah air dan memberi ruang kompetisi kreatif. Untuk itu, dalam rangka menumbuh kembangkan kreatifitas dan mengaktualisasikan karakter kebangsaan masyarakat dan pelajar di Kota Malang, maka Bakesbangpol Kota Malang menyelenggarakan Lomba Film Pendek Fiksi Pelangi Nusantara 2023, Dari Malang untuk Indonesia.”

Malam penghargaan Lomba Film Pendek Pelangi Nusantara 2023, dari Malang untuk Indonesia, di Gedung MCC Malang, Senin malam 22 Mei 2023. (Foto: Yono Ndoyit).

Malam itu, delapan film pendek karya nominator diputar untuk disaksikan bersama. Layaknya nobar. “Delapan film pendek yang diputar hari ini merupakan keseluruhan karya yang masuk dalam nominasi pemenang,” kata Yosof, salah satu juri dalam lomba film ini saat ditanya berapa film yang diputar.

Owner dari Mooifilms kemudian menyambung, “Lomba film ini bisa menjadi embrio yang baik bagi perkembangan ekosistem perfilman di Malang.” Beberapa tahun terakhir, Yosof memang terlihat giat membangun ekosistem.

Eko Polenk, salah satu juri yang juga menjadi narasumber untuk bimbingan teknis lomba mengatakan, “Karya dari peserta lomba di tahun ini menunjukkan perkembangan yang baik. Kualitas dari karya cukup meningkat. Terutama dari sisi editing.”

KIM Nukus, Kelompok Informasi Masyarakat dari Kelurahan Sukun, saat ditemui seusai acara nonton bareng mengatakan sempat mengatakan bahwa seluruh pengambilan video dilakukan dengan handphone. Ipok, judul karya mereka menjadi salah satu peraih penghargaan lomba film ini. Penonton yang menyaksikan film pendek ini tak akan mengira kalau film itu diambil hanya dengan handphone. Pendekatannya cukup sinematik.

Film pendek berjudul Bangkit, karya dari SMK NMC Malang menjadi pemenang pertama untuk kategori pelajar. Film ini menceritakan seorang anak yang sedang terpuruk kemudian bangkit karena terinspirasi temannya yang sudah meninggal hingga mendapat beasiswa dari perguruan tinggi yang dia impikan selama ini. Di malam penghargaan itu, mereka datang berombongan dengan memakai seragam sekolah yang bernuansa hitam. “Senang dan bangga,” kata mereka saat ditanya tentang bagaimana perasaannya saat memenangi lomba film pendek ini.

Lilik, pengajar di salah satu SMK yang menjadi produser karya muridnya berjudul Titik Temu, yang filmnya gagal memenangi lomba film pendek ini, dalam percakapan melalui WhatsApp mengatakan, “Tak apa. Lomba ini cukup memberi inspirasi bagi siswa kami untuk lebih banyak belajar untuk memacu kreativitas para murid. Tahun depan, kami akan ikut lomba lagi.”

Pernyataan dari pengajar ini senada dengan ucapan Steven Spielberg, sutradara film terkenal, “Tak peduli berhasil atau gagal, saya bangga dengan setiap film yang pernah saya sutradarai.”

Menutup tulisan sederhana, menarik untuk mengutip kalimat pendek dari Didi Petet, aktor dan sutradara Indonesia 1956-2015, “Tak ada film yang jelek, yang ada bagus dan sangat bagus.”

Salam baik dan sehat selalu,

Yono Ndoyit, 24 Mei 2023

**Pembaca Terakota.id bisa mengirim tulisan reportase, artikel, foto atau video tentang seni, budaya, sejarah dan perjalanan ke email :  redaksi@terakota.id. Tulisan yang menarik akan diterbitkan di kanal terasiana.