Tenaga Pendidik Universitas Brawijaya Mengikuti Lolos Open Table Film Dokumenter

Iklan terakota

Terakota.ID–Proyek film dokumenter berjudul The Fishing Nets, karya tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universtas Brawijaya Fajaria Menur Widowati terpilih dari enam proyek film mengikuti Open Table. Sebuah program yang digagas Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia (In-Docs). Menjadi wadah untuk konsultasi pembuat film dokumenter yang belum pernah mengikuti lab maupun forum.

Executive Director In-Docs, Gugi Gumilang menjelaskan Open Table bertujuan untuk mempertajam penceritaan dan perspektif dalam proyek film. Mereka akan ditempa mulai penyusunan proposal hingga pitch. “Harapannya, film makers baru dari Indonesia siap berkolaborasi secara internasional. Serta terus muncul di lab maupun forum dokumenter,“ kata Gugi.

Gugi Gumilang menjelaskan peserta diberikan kesempatan untuk hadir di Docs by the Sea agar dapat mengamati dan melihat bagaimana para film makers saat melakukan pitching di hadapan pasar internasional. Harapannya, agar peserta Open Table dapat mengikuti Docs by the Sea tahun depan. “Mereka telah mengetahui seperti apa film maker saat melakukan pitching, maka mereka bisa mempersiapkan proyek film mereka,” kata Gugi.

Fajaria dan Sulaeman, mendapatkan bimbingan dari dua mentor berpengalaman. Salah satunya Koval Bhatia, seorang sutradara dan produser film lintas genre serta founder A Little Anarky Films. Koval Bhatia dikenal memiliki pengalaman luas dalam pembuatan film dokumenter internasional. Mentor kedua adalah Ernest Hariyanto, seorang produser, penulis, dan editor berpengalaman dalam industri film dokumenter. Serta telah memenangkan berbagai penghargaan internasional.

Fajaria bersama Sulaeman M. Nur mengangkat cerita tentang seorang nelayan tradisional di Desa Popo, Galesong Selatan, Takalar, Sulawesi Selatan yang kehilangan akses melaut. Eksistensi identitas dan ruang hidupnya sebagai masyarakat bahari terampas akibat pertambangan pasir.

Open Table merupakan program selama tujuh bulan, mulai Agustus 2023 hingga Februari 2024. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring, para peserta akan diberikan berbagai wawasan, panduan, dan umpan balik yang akan membantu mengembangkan kemampuan dalam pembuatan film dokumenter.

Selain mentoring intensif secara daring, para peserta Open Table diberikan hibah perjalanan untuk hadir dan menjadi observer di Program Docs by the Sea, laboratorium dokumenter internasional dan forum proyek dokumenter kreatif dari Indonesia, Asia Tenggara, dan kawasan Asia lainnya. Juga mendapat program besutan In-Docs. Docs by the Sea dilaksanakan di Sanur, Bali pada 3 – 8 September 2023.

Fajaria Menur Widowati mengungkapkan kesempatan mengikuti Docs by the Sea agar timnya mendapatkan wawasan tentang perspektif film-film Asia. Serta bagaimana mengikuti pitching forum dokumenter internasional. “Kami berharap semakin berkembang dan bisa berkontribusi lebih besar dalam mengangkat kisah-kisah unik Indonesia melalui film dokumenter kreatif,” ujarnya.