
Terakota.ID—Tampil trendi dengan pakaian batik? Mengapa tidak. Utpala Wastra membuktikan dengan menghadirkan batik jumputan atau Tie Dye, yakni salah satu teknik pembuatan wastra nusantara. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tim Spectrum dan Utpala Wastra menyelenggarakan Workshop Upcycling Your Style pada Rabu, 26 Juli 2023.
Sebanyak 30 anak muda mendaur ulang pakaian bekas dengan teknik Tie Dye. Proses pembuatan batik motif tie dye, sebagian kain diikat sebagian sesuai motif. Lantas, kain diberi warna kain sesuai selera. Usai proses pewarnaan, kain dijemur selama kurang lebih dua hari. Setelah kering, pakaian dicuci dan bisa langsung dikenakan.
Pakaian hasil workshop dipadukan dengan setelan celana jeans hingga tampak casual. Konsep pakaian casual hadir untuk mengajak kaum muda mengenakan wastra nusantara. Pendiri Utpala Wastra, Satrya Paramanandana menuturkan padu padan pakaian batik jumputan atau tie dye untuk menyasar anak muda. Pasar Utpala Wastra menyasar anak muda.
“Kami memiliki ide padu padan yang cocok untuk anak muda,” tutur Satrya dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID.

Publikasi karya batik jumputan khas anak muda diharapkan menjadi inspirasi bagi kawula muda. Style anak muda dipilih karena sasaran utama pengenalan penggunaan wastra nusantara adalah anak muda. “Semoga show up hasil workshop bisa mengajak anak muda mengenal lebih luas mengenai batik dan wawasan tentang peduli lingkungan,” ujar Firah dari Tim Spectrum.
Kedua model Akso dan Fara, mengaku bangga sekaligus senang karena diberi kesempatan menjajal hasil batik tie dye. “Karyanya bagus-bagus, cocok dipakai untuk pakaian sehari-hari. Style casual,” ujar Fara.
Proses photoshoot dilakukan fotografer Utpala Wastra. Foto yang sudah diproduksi diunggah melalui media sosial @utpalawastra dan @spectrum.teamm. Even ini diharapkan menjadi solusi efektif pengelolaan limbah pakaian, untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Limbah pakaian menjadi perhatian, lantaran jika dibiarkan, limbah mode yang menumpuk akan menyumbang jejak karbon di dunia. Industri mode yang cepat berubah harus ditangani dengan berbagai solusi kreatif seperti penggunaan kembali pakaian bekas menjadi bahan batik tie dye.

Jalan, baca dan makan