Suvenir Khas Sastra Pariwisata Oleh: Ardi Wina Saputra*

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun menggali potensi sastra pariwisata di Kota Madiun. Ilustrasi Legenda Telaga Sarangan diterapkan pada mug, kaos , topi dan pin. (Foto: Ardi Wina Saputra).
Iklan terakota

Terakota.ID–Kota Madiun memiliki banyak potensi sastra pariwisata yang bisa dikembangkan menjadi suvenir menarik untuk meningkatkan daya tarik pariwisata. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun menggali potensi sastra pariwisata di Kota Madiun.

Melalui Program Isentif Pemberdayaan Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kinerja Key Performance Indicator (IKU) menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) JC Design milik Soewito. Soewito menuturkan selama ini produknya hanya berasal dari pesanan saja. “Belum ada inovasi,” ujarnya.

Kegiatan dilakukan selama tiga hari berturut-turut mulai 12 Desember 2022 sampai dengan 14 Desember 2022. Berupa pelatihan pemanfaatan sastra pariwisata oleh akademisi sastra di Madiun yang saat ini berkarya di SMAN 5 Madiun. Hasil pelatihan untuk memperkuat karakter JC Design melalui beragam inovasi yang dikembangkan. Selanjutnya mereka dilatih inovasi suvenir oleh illustrator muda Madiun. Para pagawai diajak bersama-sama membuat gambar ilustrasi terkait Legenda Telaga Sarangan.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun menggali potensi sastra pariwisata di Kota Madiun. Ilustrasi Legenda Telaga Sarangan diterapkan pada mug, kaos , topi dan pin. (Foto: Ardi Wina Saputra).

Pelatihan selanjutnya, yakni strategi pemasaran yang diampu salah satu creator instagram Madiun. Pada pelatihan ini, pemateri memberikan materi cara memasarkan produk. Mulai cara pengemasan produk yang menarik dan bagaimana menggunakan lokapasar atau marketplace, sehingga bisa mengembangkan sayap produksi.

Ketua tim PKM Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun, Wenny Wijayanti mengatakan ilustrasi diterapkan pada kaus, mug, topi, dan pin. “Dipilih sunenir tersebut sebagai langkah cepat agar produk yang dibuat segera dikenal oleh masyarakat,” katanya.

Sedangkan anggota tim PKM Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun Liris Windyaningrum berharap agar kegiatan ini bisa mengembangkan potensi sastra pariwisata di daerah. “Serta memberikan manfaatan kepada pihak yang terlibat,” ujarnya.

Kegiatan ini didukung Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Program Isentif Pemberdayaan Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU. Dengan memberikan pembiayaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut.

*Dosen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

 

Tinggalkan Komentar

Silakan tulis komentar anda
Silakan tulis nama anda di sini