
Terakota.id—Alunan sampelong, alat musik tiup asal Sumatera selaras dengan tabuh bunyi batu talempong. Berbaur dengan senandung nyaring vokalis yang berbasis di Berlin, Jerman, Lyra Pramuk. Membentuk jalinan musik yang kental dengan nuansa tradisional minang dan suara alam.
Inilah lagu berjudul Restore, karya kolaborasi Rani Jambak sebagai komposer dan Lyra Pramuk sebagai pengisi vokal. Rani Jambak mengawali eksplorasi komposisi musik dengan mengambil suara instrumen tradisional Sumatera. Contoh suara diambil dari Nagari atau Desa Talang Anau, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Sedangkan Lyra Pramuk menyadurkan vokalnya dalam 40-an file rekaman audio berbeda. Komposisi musik dari bebunyian alat-alat musik tradisional dan vokal tersebut diolah Rani Jambak, lahirlah lagu Restore.
Video musik mengangkat pemandangan alam dan kehidupan liar di hutan Leuser. Lagu ini mencerminkan pengkarya atas kepeduliannya terhadap lingkungan. “Ekosistem Leuser adalah rumah bagi orangutan Sumatera, spesies yang terancam punah yang memainkan peran penting dalam ekosistem hutan hujan tropis,” tulis Rani Jambak dalam siaran pers yang diterima Terakota.id.
Rani menambahkan lagu Restore dipersembahkan untuk peringatan Hari Bumi 22 April 2021. Sekaligus mengusung tema Restore Our Earth. “Karya ini mewakili komitmen kami dalam meningkatkan kesadaran lingkungan. Karena setiap hari masih ada perusakan lingkungan. Hari Bumi 2021 menjadi memomentum merilis karya yang tepat,” tulis Rani Jambak.
Lyra Pramuk berharap kolaborasi musik ini menjadi penanda kuatnya potensi musik kontemporer dalam menyebarkan pesan penyelamatan lingkungan secara lintas budaya dan tradisi. Single ini dijual melalui platform daring Bandcamp.
Hasil penjualan akan didonasikan ke Pusat Pendidikan Lingkungan (PPLH) Bohorok, organisasi nirlaba yang bergerak pada bidang pendidikan lingkungan dan pusat konservasi alam di Sumatera Utara. Penjualan lagu menggunakan sistem donasi, pembeli menyumbang setidaknya 1 Euro setiap membeli single ini.
“Semoga menarik perhatian internasional terhadap misi dan kegiatan Pusat Pendidikan Lingkungan (PPLH) Bohorok. Siapapun pembeli dari seluruh penjuru dunia, secara langsung ikut mendukung kegiatan-kegiatan PPLH Bohorok,” tulis Lyra Pramuk.
Pusat Pendidikan Lingkungan (PPLH) Bohorok menyambut program donasi. Kehidupan global yang dinamis diiringi pesatnya perkembangan teknologi terus mengancam lingkungan akibat aktivitas manusia yang merusak alam. “Menggunduli hutan, perburuan satwa, kerusakan ekosistem laut akibat sampah,” kata Direktur Pendidikan PPLH Bahorok, Farina Yasmine Nasution.
Tema peringatan Hari Bumi 2021 Restore Our Earth atau Pulihkan Bumi Kita menjadi ajakan kepada penghuni bumi agar lebih bijak memperlakukan alam dan lingkungan. Bumi mengalami krisis bencana akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
“Salah satu cara berpartisipasi dengan memberikan dukungan aksi penyelamatan, seperti mendukung karya musik sekaligus berdonasi untuk kegiatan penyelamatan hutan,” kata Yasmine.
Lagu Restore menjadi bagian dari Virtual Partner Residency Program dari Goethe-Institut, Jerman. Hasil penjualan karya ini sepenuhnya didonasikan untuk kegiatan pendidikan lingkungan hidup di Sumatera.
