
Terakota.id – “Kenang-kenangan pada Selecta tetap hidup dalam ingatan saja. Bukan sadja karena tamasja jang indah, tetapi djuga karena di Selecta itu beberapa putusan penting mengenai perdjoangan Negara telah saja ambil”.
Rangkaian kalimat itu dituangkan dalam tulisan tangan. Di bawahnya tertera 1 Maret 1955, penanda tanggal tulisan itu dibuat. Dipajang dengan bingkai hitam dan digantung di tembok sebuah ruangan. Penulisnya adalah Presiden Republik Indonesia, Soekarno.
Beberapa potret Bung Karno turut dipajang di tembok. Proklamator Indonesia itu pernah berada di dalam ruangan tersebut, persisnya menginap. Ini adalah salah satu ruangan di vila Bima Shakti. Tempat peristirahatan yang ada di dalam kawasan Taman Wisata Selecta, Kota Batu.
Ruangan dilengkapi seperangkat kursi kayu, dengan daun jendela menghadap lereng pegunungan. Tepat di sampingnya, terdapat kamar tidur berukuran sekitar 5×5 meter dengan angka nomor 47 tertempel di pintu.
Di sebelahnya juga terdapat sebuah kamar. Wakil Presiden Moh Hatta pernah menginap di kamar itu. Dwi Tunggal Soekarno – Hatta memang pernah menginap di bungalow tersebut di sela muhibah politik pergerakan nasional kala itu.
Diperkirakan Bung Karno singgah di sini saat Sidang Pleno ke lima Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) digelar di Gedung Rakyat Kota Malang pada 1947. Meski pada akhirnya orang nomor satu di republik itu tak jadi menghadiri sidang pleno dan digantikan Bung Hatta.
Tapi diyakini Bung Karno sering menginap di tempat itu pada kurun 1952-1955, setelah kondisi negara relatif lebih aman. Sebuah vila yang semula bernama Vila De Brandarice. “Nama lama vila diganti jadi Bima Sakti sesuai usul Bung Karno,” kata Direktur Selecta, Samuel Rusdi.
Pilihan nama Bima Sakti merujuk pada salah satu tokoh dalam dunia pewayangan, Bima. Sosok berkarakter tegas, berani dan berhati lembut. Selama selama menginap di vila itu, Bung Karno sering terlihat olah raga kecil di pagi hari. Setelah itu lebih banyak berada di dalam kamar. Merumuskan gagasan kebangsaan dan bernegara.

Tempat Pilihan
Vila Bima Sakti merupakan satu dari beberapa vila di dalam Taman Wisata Selecta. Tempat wisata ini terletak di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Berada di ketinggian sekitar 1.150 meter dari permukaan laut. Taman cantik seluas 20 hektare ini dikelilingi Gunung Arjuno dan Welirang serta Gunung Panderman.
Selecta dibangun oleh seorang Belanda, De Ruyter De Wildt pada 1920-1928. Selectia yang dalam bahasa Belanda berarti Pilihan. Lokasi ini awalnya ditujukan sebagai tempat peristirahatan pembesar Pemerintah Hindia Belanda. Tempat pelesir pilihan golongan eropa.
Saat Agresi Militer Belanda II pada 1949, Selecta sempat dibumihanguskan oleh para pejuang Indonesia. Ini bagian dari taktik Malang Bumi Hangus, agar seluruh aset tak kembali jadi milik Belanda. Setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada 1950 Selecta dibangun kembali oleh 47 orang pendiri. Mereka juga membentuk perseroan terbatas untuk mengelolanya. Selecta memang memiliki nilai sejarah tinggi.
Sampai sekarang, salah satu tempat wisata legendaris di Kota Batu ini tetap jadi tujuan wisata yang banyak diminati wisatawan. Ada perbaikan di dalam kawasan itu, tapi nyaris tak mengubah banyak bentuk aslinya. Termasuk bangunan Vila De Brandarice atau Vila Bima Sakti hampir tetap seperti bentuk awalnya. Kamar tempat Bung Karno menginap itu juga disewakan pada para wisatawan yang datang menginap.
“Ada sedikit pembenahan pada bagian yang rusak di ruangan itu. Tapi secara umum tetap seperti dulu,” ujar Samuel Rusdi, Direktur Selecta.
Taman Wisata Selecta dilengkapi berbagai wahana, di antaranya kolam renang, taman bunga, wahana ketangkasan mancakrida seperti luncur gantung, wahana bermain anak dan lain sebagainya. Rata – rata kunjungan wisatawannya ada sebanyak 1.000 – 1.500 pengunjung di hari biasa. Saat akhir pekan bisa mencapai 3.500 – 14.000 wisatawan.
Tiket masuk ke Selecta sendiri hanya sebesar Rp 35 ribu. Sedangkan jika ingin menginap di vila Bima Sakti hanya butuh duit sebesar Rp 750 ribu. Harga itu termasuk di kamar yang biasa disinggahi Bung Karno. Karena pengelola Selecta tak membedakan kamar dan pengunjung.
“Siapa saja yang ingin datang berwisata dan menginap, ya silakan saja,” tutur Samuel Rusdi.

Redaktur Pelaksana
[…] Selecta Hidup dalam Ingatan Bung Karno […]
[…] Selecta Hidup dalam Ingatan Bung Karno […]
[…] pagi meninggalkan kawasan hutan yang diapit Gunung Welirang dan Anjasmara. Kedua puncak gunung tampak menjulang, seekor burung Elang Hitam (Ictinaetus […]