
Terakota.id–Masyarakat adat Tengger tinggal di lereng Gunung Bromo, tersebar di 36 desa di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo. Masyarakat adat Tengger dikenal ramah, dan terbuka menerima masyarakat secara luas.
Salah satunya, masyarakat adat Tengger di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tim redaksi Terakota.id berkunjung dan berinteraksi dengan masyarakat adat Tengger. Masyarakat adat tengger menyambut tamu dengan hangat di dapur, bercengkrama, sembari minum dan menghangatkan diri di atas tungku dapur.
Desa Ngadas terletak di 1.100 meter di atas permukaan laut. Berada di tengah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ngadas merupakan kantung (enclave) dari TNBTS. Mereka menempati lahan seluas 395 hektare.
Masyarakat Ngadas menunjukkan sikap toleransi dalam kehidupan sosialnya. Terutama dalam urusan beribadah dan memilih agama atau keyakinan. Sebagian besar memeluk Budha Jawa Sanyata sebesar 50 persen, Islam 40 persen dan Hindu 10 persen.
Suhu udara antara 7 derajat celsius hingga 18 derajat celsius. Sebagian besar masyarakat Ngadas bekerja sebagai petani. Mereka menanam aneka sayuran seperti kentang, bawang, wortel dan sayur lain.







