
Terakota.id—Puluhan personil TNI Angkatan Laut, pegiat konservasi dan warga menanam 10 ribu pohon di pantai Baruna yang lebih dikenal dengan sebutan Pantai Kondang Iwak, Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jumat 21 Januari 2022. Beragam jenis pohon ditanam untuk memulihkan hutan lindung yang tersisa di Malang Selatan.
Penanaman terutama di daerah hutan lindung yang terdegradasi akibat perambahan hutan. Padahal hutan lindung di Malang Selatan menjadi habitat bagi beragam jenis satwa langka seperti lutung Jawa, macan tutul dan elang Jawa. Penanaman pohon dilakukan untuk memperingati hari jadi Komando Latihan Marinir (Kolatmar)ke 45.
“Ada beberapa jenis pohon keras rimba campuran dan buah,” kata Komandan Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar)-4 Purboyo, Letnan Kolonel (Mar) Sulistyo Ivan Nurcahyo dalam siaran pers yang diteraima Terakota.id. Sejumlah bibit pohon buah-buahan dibagikan kepada warga sekitar Puslarpur di pantai Baruna. Meliputi bibit pohon alpukat, kelengkeng, petai, dan durian.
Tanaman itu, katanya, bisa ditanam di kebun warga. Ia berharap Marinir bisa sinergi dengan seluruh pihak dalam upaya pelestarian lingkungan. Khususnya hutan lindung di Malang Selatan. Tujuannya agar flora fauna terjaga dan terlindungi kelestariannya. Selain itu, juga membawa nilai manfaat untuk masyarakat sekitar.
Lembaga Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat Sahabat Alam Indonesia mengapresiasi upaya TNI Angkatan Laut melakukan konservasi di hutan lindung yang tersisa di Malang Selatan. Personil TNI Angkatan Laut, katanya, terlibat aktif dalam konservasi hutan dan pesisir Malang Selatan sejak sejak 2015.
Mereka terlibat aktif dalam kegiatan konservasi mulai transplantasi terumbu karang, jambore kupu-kupu, penanaman mangrove, patroli keamanan hutan lindung hingga merehabilitasi kawasan hutan lindung yang terdegradasi. Yakni dengan menanam pohon secara berkelanjutan.
“Harapannya kedepan prinsip-prinsip pendidikan konservasi dan pemberdayaan masyarakat bisa ditanamkan sebagai kurikulum pendidikan komando latihan Marinir,” kata Ketua Sahabat Alam Indonesia Andik Syaifudin.
Sehingga seluruh prajurit marinir yang ditempatkan di seluruh Indonesia bisa menjadi kader-kader penggerak konservasi. Serta melakukan pemberdayaan masyarakat di tempat mereka ditugaskan.

Jalan, baca dan makan