Kebun Apel Menyusut

Data luas lahan apel terus menyusut. Semula 1.900 hektare menyusut menjadi 1.600 hektare. Jumlah tanaman apel pada 2010 sebanyak 2.604.829 sekarang tersisa 1,4 juta tanaman. Rata-rata produksi sebanyak 150 ton per bulan.
Menyusutnya lahan pertanian, katanya, akibat pemanasan global. Suhu udara di Batu semakin hangat sehingga produktifitas tanaman turut anjlok. Suhu udara di Batu sekitar 26 derajat celsius sedangkan tanaman abel tumbuh dalam suhu antara 20 sampai 21 derajat celsius. Pemanasan global terjadi akibat pembukaan lahan hutan pada 1990-an.
Saat itu, pemerintah membuka lahan hutan seluas 12 ribu hektare diserahkan kepada para veteran perang. Lahan tersebut berubah menjadi lahan pertanian. Setelah hutan di kawaan lereng Gunung Arjuna menipis, udara di Batu semakin hangat. Sejak saat itu, kebun apel di daerah Batu dibongkar diganti tanaman lain. Sedangkan kebun apel naik ke kawasan Bumiaji yang terletak di lereng Gunung Arjuna.
Untuk mempertahankan perkebunan apel, Pemerintah Kota Batu melakukan program peremajaan bibit tanaman apel. Sebanyak 4 ribu bibit per tahun dibagikan kepada petani. Tak semua petani mendapat bantuan, hanya dibagikan kepada petani dengan modal pas-pasan dan lahan terbatas.
Selain itu, juga diselenggarakan sekolah lapangan yang menghadirkan penyuluh pertanian yang ahli dalam bertanam apel.
Dari sebanyak 30 penyuluh, 10 diantaranya memiliki keahlian dalam teknologi pertanian khusus tanaman apel. Sistem budidaya tanaman apel dilakukan secara intensif. Pemerintah Kota Batu juga menyediakan obat-obatan secara cuma-cuma bagi para petani. Dinas Pertanian dan Kehutanan juga tengah menyiapkan petani dalam menata manajemen buah apel.
Seperti mendirikan lembaga khusus seperti koperasi petani yang melakukan usaha paska panen. Serta menyiapkan pasar khusus untuk buah apel para petani. Sehingga posisi tawar petani lebih tinggi dan diuntungkan. Selama ini, harga ditentukan tengkulak dan cenderung merugikan petani apel.
Tumpukan buah apel memenuhi lapak Siti Mariam pedagang buah apel di Pasar Batu. Sejumlah pekerja menurunkan buah apel dari bak truk. Pekerja lainnya, menata apel di dalam kemasan kardus. Pimpinan UD Anugerah Dewata ini mengawasi setiap proses pengemasan buah apel untuk dikirim ke sejumlah daerah di nusantara. “Harga apel terus naik sejak impor buah dibatasi,” katanya.
Saat ini harga apel kualitas di tingkat petani antara Rp 10 ribu-Rp 12 ribu per kilogram. Naik dibandingkan sebelumnya Rp 6 ribu-7 ribu. Harga apel melonjak tak sebanding lurus dengan keuntungan besar. Lantaran ia harus mengeluarkan biaya mulai dari ongkos petik apel Rp
250 per kilogram ditambah ongkos angkutan dan kemasan Rp 1.000 per kilogram.
Mariam menjadi distributor apel sejak 1989, usaha dilakukan secara turun temurun dari orang tuanya. Apel Batu dipasarkan ke Yogyakarta, Bali, Pemalang, Purwodadi, Medan, dan Balikpapan. Saat panen raya apel, setiap hari ia bisa memasarkan sebanyak dua truk atau setara 10 ton. Namun, jika produksi apel rendah maksimal hanya panen tiga ton per hari.
Sementara di sepanjang jalan Desa Beji Kecamatan Batu Kota Batu berjajar pedagang oleh-oleh khas Batu. Buah apel dipajang, bergantungan di depan kios buah. Aneka jenis buah apel berbagai ukuran tersedia, meliputi jenis apel Roombeauty, Anna, Manalagi, dan Wangling. “Sejak dua pekan lalu harga apel naik,” kata pedagang apel, Eko Sulistyono.
Buah apel jenis Manalagi dan Anna ditawarkan seharga Rp 17.500 per kilogram, sedangkan jenis Roombeauty ukuran sedang seharga Rp 20 ribu. Dari tengkulak di pasar Batu, ia membeli apel manalagi seharga Rp 13 ribu dari semula Rp 10 ribu. Sedangkan harga apel Roombeaty semula Rp 15 ribu naik menjadi Rp 18 ribu.
Rata-rata setiap pekan sebanyak 3 kwintal buah apel ludes terjual. Harga apel naik, katanya, lataran produksi apel menurun sedangkan permintaan naik. Meningkatnya jumlah wisatawan yang masuk ke Batu mendongkrak omzet penjualannya. “Produksi apel rendah karena belum musim,” katanya.

Jalan, baca dan makan
[…] Photo Via : pinterest.com Photo Via : blog-6143231.blogspot.com Photo Via : terakota.id Photo Via : envyphoneidringtone.blogspot.com Photo Via : infobaru.id Photo Via : […]
[…] Photo Via : youtube.com Photo Via : wisatapetikapelmalang.blogspot.com Photo Via : terakota.id Photo Via : sekolahem.blogspot.com Photo Via : joegambar.blogspot.com Photo Via : mondasiregar.com […]