Penyair dan pegiat Komunitas Kalimetro, Faris Naufal Ramadhan membacakan puisi di hari pelanggan nasional. (Foto : Yogi F. Prayoga).
Iklan terakota

Reporter : Yogi F. Prayoga

Terakota.id–Puluhan orang berdiri, meriung di salah satu sudut kantor Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Malang, Senin 4 September 2017. Mengenakan pakaian adat nusantara, para karyawan BPJS Ketenagakerjaan unjuk diri.

Sebuah panggung kecil, menjadi tempat menampilkan ekspresi. Menyanyi, dan membaca puisi. Aksi para karyawan BPJS Ketenagakerjaan ini dirancang untuk memperingati Hari Pelanggan Nasional 2017.

Mereka menggelar Parade Puisi Antikorupsi dan Gratifikasi di Hari Pelanggan Nasional 2017.  “BPJS Ketenagakerjaan mendukung penuh gerakan antikorupsi dan antigratifikasi tersebut,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Cahyaning Indriasari.

Perayaan hari pelanggan, katanya, memiliki hubungan erat dengan layanan prima untuk senyum kepada para pelanggan.  Parade ini, katanya, merupakan yang pertama digelar para karyawan.

Tahun sebelumnya para pegawai memperingati sebatas mengenakan pakaian adat. “Tahun ini, ingin mencari sesuatu yang lebih berkesan. Memilih seni dan sastra sebagai bagian dari perayaan ini,” ujarnya.

Para karyawan BPJS Ketenagakerjaan merespon dengan antusias. Mereka membuat puisi dan naik di atas panggung penuh percaya diri. “Semua pegawai membuat puisi, termasuk saya,” tutur Cahyaning.

Tidak hanya pegawai BPJS Ketenagakeerjaan, para peserta BPJS Ketenagakerjaan juga diberi kesempatan yang sama. Membacakan puisi karya sendiri atau puisi karya para pegawai BPJS Ketenagajerjaan.

“Kami mengajak komunitas sastra, AJI Malang, sekolah dan mitra kami untuk ikut berpartisipasi meramaikan acara ini,” kata Cahyaning. Penyair dan pegiat Komunitas Kalimetro, Faris Naufal Ramadhan turut terlibat membacakan puisi di atas panggung.

Dia membacakan puisi berjudul “Negeri Tanpa Telinga” karya salah seorang pegawai BPJS Ketenagakerjaan. “Makna puisi itu jujur. Penulis punya keresahan yang sama dengan fenomena korupsi. Salut,” kata Faris.