Presiden Jerman Melawat Monumen dan Sekolah Mitra Memperingati 70 tahun Hubungan Diplomatik Jerman-Indonesia

Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier berbincang dengan para perwakilan komunitas PASCH dan Goethe-Institut dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Kamis 16 Juni 2022, di Deutsche Schule Jakarta. (Foto: Goethe-Institut Indonesien).
Iklan terakota

Terakota.ID–Presiden Republik Federal Jerman Frank Walter Steinmeier mengunjungi Deutsche Schule Jakarta (Sekolah Jerman Jakarta) pada 16 Juni 2022. Saat menjadi Menteri Luar Negeri Jerman 2008, Frank yang mencanangkan inisiatif “Sekolah: Mitra menuju Masa Depan” (PASCH).

“Kami boleh berbangga inisiatif ini telah berkembang menjadi jaringan global dengan sekitar 2.000 sekolah di 120 negara,” kata Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam pernyataan tertulis yang diterima Terakota.ID.

Ia mengaku bergembira melihat jaringan tersebut dibina Goethe-Institut. Apalagi Frank yang membentuk pondasi jaringan global yang memotivasi pemuda belajar bahasa Jerman. Serta memperkuat struktur pengajaran bahasa Jerman bermutu tinggi.

“Saya yakin bahwa pada tahun-tahun mendatang inisiatif ini tetap akan menarik minat orang-orang muda terhadap negara Jerman dan bahasa Jerman,”  ujarnya. Sejak peluncuran PASCH 14 tahun silam, di Indonesia jaringan PASCH mencakup 29 sekolah mitra yang dibina oleh Goethe-Institut.

Selama kunjungannya ke Deutsche Schule Jakarta, Presiden Jerman turut ambil bagian dalam acara bincang-bincang dengan wakil komunitas PASCH Indonesia. Bincang-bincang ini dihadiri seorang guru PASCH yang juga alumni PASCH. Meliputi seorang pensiunan kepala sekolah SMAN 1 Ambon, alumni PASCH dari SMAN 3 Mataram, serta siswa SMA Saint Peter Jakarta, yang menjadi pemenang Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2022.

Dalam acara bincang-bincang ini, peserta menceritakan pengalamannya sebagai bagian inisiatif tersebut. Serta bagaimana PASCH mempengaruhi hidup mereka.

Monumen Antroposen

Presiden Republik Federal Jerman Frank Walter Steinmeier mengunjungi Indonesia 15-17 Juni 2022. Kunjungan kenegaraan dilakukan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Jerman-Indonesia.  Selanjutnya, Frank berkunjung ke Museum Nasional Jogja, tempat mendapat informasi mengenai proyek “Monumen Antroposen” yang didukung Goethe-Institut, 17 Juni 2022.

Proyek “Monumen Antroposen” diprakarsai pada 2021.  Monumen Antroposen merupakan proyek seni kolektif berlandaskan aktivisme yang menjadi titik temu bagi seniman, ilmuwan, aktivis lingkungan. Serta orang dari semua bidang kehidupan yang peduli tentang masalah lingkungan, keberlanjutan, dan peningkatan ekonomi melingkar.

Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier saat berkunjung ke Museum Nasional Jogja, Jumat 17 Juni, menerima batu bata yang rencananya akan dihasilkan dalam proyek “Monumen Antroposen” sebagai kenang-kenangan dari para kurator. (Foto: Goethe-Institut Indonesien).

Titik berat proyek yang dijalankan bersama Indonesian Upcycle Forum (IUF) dan pemerintah daerah setempat dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Juga mengingkatkan pendapatan warga yang mengalami ketimpangan sosial, serta pemantapan kesehatan masyarakat.

“Monumen Antroposen” didukung Goethe Institut Indonesien dan disokong pendanaan dari Dana Ekonomi Kreatif Kementerian Luar Negeri Jerman.  Elemen sentral “Monumen Antroposen” adalah karya seni di ruang publik yang berdampak positif terhadap masyarakat. Yakni bangunan tingkat tiga yang akan didirikan di desa Bawuran.

Persiapan pembangunan monumen telah berjalan. Monumen memiliki keunikan dari segi arsitektur, bangunan terbuat dari batu bata pres berbahan limbah plastik. Bata pres diperoleh dari timbunan sampah yang sumbernya berjarak sekitar 200 meter.

Sedangkan dinding “Monumen Antroposen” diberi relief sejarah antroposen oleh sejumlah seniman. Sebagai kontemplasi artistik yang memperlihatkan penggunaan sumber daya oleh umat manusia. Holosen pada tingkat pertama, antroposen di bagian tengah, dan paling atas ekonomi melingkar sebagai utopia positif.

Setelah pembangunan kompleks rampung, batu bata pres itu akan terus diproduksi massal dan dijual. Bersama produk olahan limbah plastik atau bahan lain guna mendukung pembiayaan yang berkelanjutan. Bangunan itu menggunakan material dari tempat pembuangan sampah. Tujuannya untuk mengurangi volume timbulan sampah, dan menjadi sumber daya bagi komunitas.

Presiden Jerman mengaku terkesan atas proyek Monumen Antroposen. Sebagai bagian presentasi mereka, para kurator “Monumen Antroposen” memperlihatkan mesin ekstrusi plastik. Yang digunakan di monumen untuk menghasilkan batu bata dan produk lain dari bahan sampah plastik.

Tinggalkan Komentar

Silakan tulis komentar anda
Silakan tulis nama anda di sini