Prasasti In Memoriam Soe Hok Gie-Idhan Lubis di Puncak Mahameru 3676 Mdpl

“ Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I?  Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak- populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran….” Gie

prasasti-in-memoriam-soe-hok-gie-idhan-lubis-di-puncak-mahameru-3676-mdpl
Anggota Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti In Memoriam Soe Hok Gie-Idhan Lubis di Puncak Mahameru 3676 Mdpl. (Foto : Dokumen Gimbal Alas Indonesia).
Iklan terakota

Terakota.idSoe Hok Gie adalah tokoh mahasiswa demonstran pada masanya,  kharismanya tetap lekat dalam ingatan intelektual kaum muda Indonesia. Soe Hok Gie, tokoh demonstran gerakan mahasiswa di era 1965-1966. Gie meninggal muda di lereng Gunung Semeru 3676 mdpl, 16 Desember 1969.

Buah pikiran Gie menjadi ilham banyak kaum muda intelektual di masa kini. Soe Hok Gie dikenang bukan saja karena aktivitas politiknya, namun juga karena idealisme, kemanusiaan, serta kecintaaannya terhadap bangsa dan Negara. Tanpa belenggu identitas rasial yang disandangnya.

Pikiran-pikiran Gie banyak tertuang dalam tulisannya yang tersebar luas di beragam media masa. Sehingga banyak mempengaruhi wacana kritis mahasiswa Indonesia dan kelompok kritis lainnya. Kritik keras Soe Hok Gie pada era berkuasanya pemerintahan Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Sukarno yang dianggapnya kurang memperhatikan penderitaan rakyat. Sehingga menjadi pembakar api daya kritis mahasiswa saat itu.

Selepas berkuasanya pemerintah Orde Lama, kekuasaan berganti pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Daya kritis Soe Hok Gie tidak surut, bahkan semakin kencang. Soe Hok Gie terus menuangkan ide-idenya sebagai sosok intelektual muda pada masa itu dengan terus menulis buku, catatan-catatan, maupun puisi-puisi yang dipublikasi.

Berbicara tentang ketidakadilan, rasa cintanya terhadap Negara, serta protes terhadap kerusakan sumber daya alam dan lingkungan di Indonesia. Tanpa ada stigma apapun terhadap Gie, Gimbal Alas Indonesia 3676 mdpl menginisiasi memasang prasasti Soe Hok Gie. Mengingat semangat yang luar biasa diwariskan Gie, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Gie. Bahwa Gie adalah sosok pahlawan pelestari sumber daya alam Indonesia.

In Memoriam Soe Hok Gie-Idhan Lubis di Puncak Mahameru 3676 Mdpl
Prasasti In Memoriam Soe Hok Gie-Idhan Lubis di Puncak Mahameru 3676 Mdpl. (Foto : Dokumen Gimbal Alas Indonesia).

Adapun alasan pemasangan prasasti Gie adalah Soe Hok Gie adalah tokoh muda yang memiliki jiwa nasionalis, visioner dan progresif di zamannya yang mencintai bangsa dan tanah air Indonesia. Soe Hok Gie dengan pemikirannya yang idealis adalah patriot bangsa yang peduli pada penderitaan rakyat. Gie adalah sosok idealis yang mencintai dan berjuang untuk kelestarian sumber daya alam Indonesia. Soe Hok Gie adalah tokoh pendiri Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia ( Mapala UI ), yang menginsiprasi dan menjadi panutan bagi penggiat alam bebas dan pecinta alam diseluruh Indonesia. Sehingga setelah tiada, Gie menjadi pemicu berdirinya organisasi mahasiswa pencinta alam khususnya di perguruan tinggi di Indonesia.

Maka dianggap penting untuk melaksanakan pemasangan prasasti In Memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di Puncak Mahameru yang manfaatnya sebagai titik identitas tempat atau lokasi guna memberi pedoman bagi para pendaki( khususnya pendaki pemula ). Jika mereka menemui prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis ini , berarti para pendaki berada di gerbang Puncak Mahameru 3676 mdpl.  Berpedoman pada prasasti Gie Sebagai titik balik yang memberikan arahan bagi para pendaki dari puncak untuk turun kembali pulang ke camp awal, sehingga mengurangi resiko tersesat.  Sebagai bahan perenungan diri  bagi para pendaki (khususnya pendaki pemula ) dengan melihat prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis ini, mereka akan sadar dan ingat pada kematian, sehingga akan menjadikan mereka menjadi lebih waspada, mawas diri dan lebih berhati – hati.

Mempertimbangkan beberapa hal tersebut, “ Gimbal Alas Indonesia 3676 mdpl “, Sabtu dan Minggu, 19-20 September 2020 memasang prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis diletakkan lokasi pemasangan pada gerbang masuk pendaki dari lereng bawah menuju area Puncak Mahameru 3676 mdpl. Tepat di titik koordinat S 08°06’26.8” E 112°55’17.7”.

Hikmah yang bisa diambil dari pemasangan prasasti In Memoriam SoeHok Gie dan Idhan Lubis bagi para pemuda, mahasiswa, bagi petualang muda dan pendaki gunung masa kini,  mereka adalah faktor kunci bagi keberlangsungan bangsa dan Negara Indonesia. Sehingga bisa tetap kritis untuk berpijak pada kebenaran, memiliki idealisme tinggi, tidak munafik,  pantang putus asa dan tidak manja ( mengeluh saat ditekan, ganas luar biasa bila diberi kekuasaan).

In Memoriam Soe Hok Gie-Idhan Lubis di Puncak Mahameru 3676 Mdpl
Anggota Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti In Memoriam Soe Hok Gie-Idhan Lubis di Puncak Mahameru 3676 Mdpl. (Foto : Dokumen Gimbal Alas Indonesia).

Gie merupakan sosok yang patut diteladani sebagai aktivis muda pada zamannya dengan rasa kecintaannya yang tinggi terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Tanpa terikat sekat dikotomi yang berbau suku, ras dan agama.

Sesuai pesan Gie dalam ungkapannya, bahwa, “mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah agar mahasiswa Indonesia ( berkembang menjadi manusia – manusia yang biasa) menjadi pemuda – pemuda dan pemudi – pemudi yang bertingkah laku normal. Sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia”.

Terima kasih…. Salam Lestari Indonesia….

Malang, 21 September 2020