Iklan terakota

Terakota.idObelisk dan Perempuan dari Musim Hujan, dua pertunjukan dalam sebuah panggung. Pertunjukan perdana teater yang lahir di tengah pandemi Covid-19. Sebagai pelaku teater, Pimpinan Kamateatra Art Space, Anwari tetap berkomitmen tetap berproses dengan memanfaatkan teknologi dan karantina pemain.

“Pertunjukan ini menghadirkan dua ruang yang membawakan isu masing-masing,” kata Anwari dalam siaran pers yang diterima Terakota.id.  Tahun ini, Anwari berinisiatif mengawinkan kedua pertunjukan dalam sebuah judul. Namun dengan ruang yang berbeda. Menggabungkan dua pertunjukan menjadi satu judul, kata Anwari, sejatinya merupakan uji coba yang terlihat saat aktor dan ruang pertunjukan bertemu dengan penonton.

Obelisk merupakan naskah dan pertunjukan yang baru digarap Anwari tahun ini. Sedangkan Perempuan dari Musim Hujan telah diujicoba sejak 2019 dengan melibatkan sejumlah aktor dan berbagai variasi judul.

Kisah Obelisk menggabungkan peristiwa di alam sadar dan alam bawah sadar. Sehingga garis pemisah di antara keduanya sudah tidak tampak lagi. Sedangkan ruang Perempuan dari Musim Hujan membawa keresahan perempuan sebagai pusat dari segala. Sumber estetika, pengetahuan, kehidupan, hingga jiwa yang hinggap di setiap tubuh manusia.

“Dua ruang ini ditarik oleh benang merah suatu keresahan yang hidup menetap di alam pikiran dan diri manusia,” ujar Anwari.

Proses awal latihan dengan membaca naskah dan membedah naskah yang dilakukan secara daring melibatkan para aktor. Dilanjutkan proses latihan para aktor lebih dulu dikarantina beberapa hari di Kamateatra Art Space. Medan berlatih yang digunakan area panggung terbuka, persawahan, dan kebun ubi.

Para aktor menjadi catatan apakah mereka mampu mempertahankan intensitas berlatih Anwari’s Method: Reality of Body di tengah jadwal berlatih yang tidak bisa setiap saat bertemu. Juga dengan memahami teks yang dibedah secara virtual bersama sesama aktor dan praktisi.

Sehingga pandemi menjadi catatan khusus bagi proses penyutradaraan Anwari dan proses berlatih paea aktor. Agar tetap produktif dengan tantangan jarak, teknologi, dan rasa setia terhadap berkesenian. Pertunjukan perdana dihelat di Parade Teater Saling Kunjung yang diselenggarakan Dewan Kesenian Malang pada Sabtu, 3 April 2021 pukul 19.00 WIB.

Silakan berpartisipasi menjadi bagian dalam produksi Kamateatra Art Space. Bisa dilakukan secara finansial maupun nonfinansial. Cara finansial dengan membeli tiket dan juga bisa berdonasi untuk disumbangkan kepada penonton lain. Pembelian tiket bisa menghubungi +628816241801 atau +6285715304893. Selain itu bisa mendukung Kamateatra Art Space dengan dana yang bisa disalurkan melalui +6281944908806 (Elyda).

Sedangan nonfinansial bisa dilakukan dengan menyebarluaskan poster dan isu pertunjukan, meliput atau menuliskan pertunjukan kami, memberikan ruang atau kesempatan untuk pentas lanjutan dan memberikan dukungan tertulis secara langsung kepada Kamateatra Art Space.

Pertunjukan ini diproduseri oleh Elyda K. Rara dengan sutradara dan penulis naskah Anwari. Para pemainnya adalah Widayat (Lamongan – Malang), Ma’rifatul Latifah (Bangkalan – Surabaya), Moenir Khan (Pamekasan – Surabaya), Amelda Siftia (Malang), Cahyarani (Malang), dan Anwari (Sumenep – Malang). Sebagai penata artistik adalah Khafi Chaplin dan penata cahaya adalah Mas Bro Dayat.