
Terakota.ID—Perairan Sungai Remu, Muara Sungai Remo Kota Sorong dan Sungai Klamono distrik Lasafet Kabupaten Sorong, Papua Barat tercemar mikroplastik. Pencemaran diketaui atas uji mikroplastik yang dilakukan Komunitas Generasi Peduli Sungai Klamono (G-PSK) berkolaborasi dengan Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN).
Tim mengambilan sampel air sebanyak 50 liter dan diamati di bawah mikroskop portable. “Hasilnya ditemukan kadar mikroplastik 100-103 partikel mikroplastik di sungai Remu Kota Sorong,” kata Prigi Arisandi dari ESN, dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID, Senin, 7 November 2022.
Penelitian serupa juga dilakukan di sungai Klamono, hasilnya ditemukan 4 partikel dari 50 liter air. Prigi peneliti ESN ini menjelaskan, sungai Klamono dianggap lebih bersih dari polusi mikroplastik dibandingkan sungai Remo.

Prigi Arisandi menjelaskan bahwa sebagian besar jenis mikroplastik yang mencemari perairan sorong adalah jenis fiber yang berasal dari limbah cair domestik. Dampak perairan yang terkontaminasi mikroplastik, mengancam ekosistem perairan dan keanekaragaman hayati laut. Selain itu, juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Sorong yang kerap mengkonsumsi ikan.
“Bentuk mikroplastik sama dengan plankton, ikan menganggap mikroplastik adalah makanan,” katanya. Sehingga semakin banyak sampah plastik masuk ke laut, akan semakin besar terbentuknya mikroplastik dan makin besar peluang ikan makan plastik. Ikan yang memakan mikroplastik dikonsumsi manusia yang akan berdampak buruk bagi kesehatannya.

Koordinator GPSK menyebutkan tidak ada pengelolaan sampah dan penyediaan sarana tempat sampah yang disediakan pemerintah setempat. Sehingga masyarakat membuang sampah ke sungai atau dibakar. “Sampah plastik yang tidak terkelola memenuhi saluran air dan bermuara ke pantai Sorong ” kata Dody Aleman Wamblesa.
Dalam roadmap yang disusun pemerintah Indonesia, pengurangan sampah plastik ke laut hingga 70 persen pada 2038. Namun hingga kini sampah dari sungai tak terkendali masuk ke perairan pesisir. Selain itu, belum ada upaya serius pemerintah daerah untuk ikut mengurangi volume sampah plastik yang masuk ke laut.

Jalan, baca dan makan