
Terakota.ID—Sebanyak 25 jurnalis di Malang mengikuti pelatihan “Meliput Isu Pemilu 2024” yang diselenggarakan Aliansi jurnalis Independen (AJI) Malang dan Google News Initiative pada Jumat-Sabtu, 7-8 Juli 2023. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi jurnalis dalam meliput Pemilu 2024. Memberikan pengetahuan kepada jurnalis mengenai etika dalam peliputan isu pemilu dan pengetahuan mengenai kemungkinan ancaman dalam meliput isu pemilu.
“Pelatihan untuk memaksimalkan peran jurnalis mengamplifikasi informasi, pengetahuan, dan pengawasan saat pemilu 2024,” kata Ketua AJI Malang, Benni Indo.
Sebagai pilar keempat demokrasi, katanya, media massa memiliki peran penting dalam pelaksanaan pemilu. Yakni memberikan informasi yang akurat, berkualitas, dan menjadi pengawas pelaksanaan pemilu yang demokratis. Sehingga, profesionalisme dan independensi menjadi prasyarat mutlak yang harus dimiliki jurnalis dan perusahaan media dalam iklim demokrasi modern.
Namun, selama ini komunitas pers kerap menghadapi tantangan yang berulang seperti pemberitaan yang hanya menguntungkan salah satu pasangan calon. Lantaran sejumlah media massa dimiliki politisi yang memiliki kepentingan tertentu guna menggiring opini publik. Sehingga memunculkan konflik kepentingan antara jurnalis dengan produk karya jurnalistiknya.
“Sehingga berita kurang kritis, marak disinformasi dan misinformasi yang beredar memengaruhi publik dalam mengambil keputusan,” kata Benni.

Pada pemilu 2014, AJI menilai media massa yang dimiliki politisi turut andil penyebab terjadinya polarisasi. Sehingga AJI menetapkan media massa yang dimiliki politisi menjadi musuh kebebasan pers. Benni menekankan pentingnya peran jurnalis dalam tahapan pemilu dengan peningkatan kompetensi jurnalis. Kualitas jurnalis dalam memproduksi karya jurnalistik berbanding lurus dengan kualitas pemilu. “Semakin berkualitas karya jurnalistik, kita berharap kualitas pemilu lebih bagus,” katanya.
Pelatihan menghadirkan trainer berpengalaman, yakni jurnalis lepas yang juga pengurus Bidang Internet AJI Adi Marsiela dan Pengurus Bidang Pendidikan, Etik dan Profesi AJI yang juga jurnalis Tempo Dian Yuliastuti. Mereka memaparkan peranan media massa dalam pemilu, etika dalam peliputan pemilu, memahami hasil survei, potensi sesat informasi pemilu 2024, kode perilaku jurnalis dan media sosial, ancaman kekerasan bagi jurnalis dalam peliputan pemilu dan menjaga pagar api antara iklan dan pemberitaan.
“Tak hanya diajak untuk berbagi risiko yang mungkin dihadapi, para peserta juga diajak untuk belajar bersama dan berbagi perspektif soal mitigasi risiko-risiko tersebut,” kata Dian. Pelatihan dilakukan dengan model diskusi, simulasi, bedah kasus dan praktik debunking untuk mencegah misinformasi dan disinformasi. AJI juga menerbitkan Panduan Peliputan Pemilu 2024 bagi Jurnalis yang disusun oleh sejumlah jurnalis senior yang berpengalaman.

Jalan, baca dan makan