Terakota.id—Wali Kota Batu Dewanti Ruparin Diah menyapa ratusan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di balai kota Among Tani. Keceriaan anak-anak balita menggerakkan Wali Kota Batu berinteraksi dengan anak-anak. “Siapa yang suka makan sayur?,” tanya Dewanti. Serempak, anak-anak menjawab, “saya,”
Menggenggam sebutir buah jeruk, Dewanti menantang anak-anak untuk berani maju, mengupas dan memakan buah jeruk. Serempak, puluhan anak maju dan berebut untuk mengambil buah jeruk di tangan Dewanti. Suasana menjadi riuh, mereka bersama-sama meriung mendekati Dewanti.
Itulah peringatan Hari Gizi Nusantara yang dihadiri kelompok PAUD dari Batu, Mojokerto, Pasuruan dan Badung, Bali. Sebelumnya, mereka menampilkan keterampilan menari dan presentasi makanan bergizi secara menarik.
“Menjadi guru PAUD memang sulit,” kata Dewanti. Lantas ia mengajak anaka-anak bermain dan berputar mengelilingi ruang pertemuan tersebut. Dewanti menjelaskan jika gizi anak perlu diperhatikan. Agar tumbuh kembang anak normal dan sesuai dengan tumbuh kembang anak sesuai usia.
Orang tua saat ini, katanya, tak sempat menyajikan ragam makanan kepada anak karena alasan kesibukan. Selain itu, perlu ketelatenan agar bisa menyajikan makanan bergizi yang lengkap dan berimbang. Salah satunya dengan cara mengenal macam-macam makanan, agar anak mendapat makanan bervariasi.
Anak yang tak menerima gizi lengkap, katanya, berpotensi mengalami stunting atau anak yang terganggu tumbuh kembangnya. Menjadi kerdil. Tinggi tubuh tak sesuai dengan usia. “Stunting di Indonesia termasuk batu tinggi. Alhamdulillah sekarang di Batu 28 persen. Saharusnya bisa di bawah 20 persen,” kata Dewanti.
Lantaran Kota Batu termasuk daerah dengan pertumbuhan ekonomi nomor empat tertinggi. Selain itu angka kemiskinan dan pengangguran terendah. Namun sayang, katanya, pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan rendah tak seiring denga angka stunting. Jumlah penderita stunting masih cukup tinggi.
Untuk itu, Pemerintah Kota Batu menggandeng swasta untuk mengajak orang tua balita memperhatikan gizi anak. Serta menambah pengetahuan orang tua menyajikan makanan yang bergizi dan disukai anak. Termasuk mengenalkan makanan bergizi kepada anak dengan cara yang menyenangkan. “Orang tua diajak membuat makanan yang menyenangkan,” katanya.
Pemerintah Kota Batu juga mendorong orang tua membawa bekal makanan ke sekolah. Meningkatkan kesadaran orang tua agar mencegah anak agar tak jajan sembarangan. Sehingga asupan nutrisi dan gizi terpantau. Motivasi orang tua agar menyediakan makanan bergizi dan menarik bagi anak.
Jika asupan gizi baik, katanya, maka diharapkan tumbuh kembang anak semakin baik. Pemerintah Kota Batu juga menggenjot gizi anak dengan program minum susu dan makan telur. Dilakukan wajib di sekolah pendidikan dasar sepekan dua kali, Tujuannya untuk meningkatkan gizi anak. “Setiap sekolah ada kebijakan masing-masing,” katanya.
Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan program isi piringku merupakan bentuk inisiasi pendidikan gizi sejak dini kepada siswa PAUD. Para guru sebagai penggerak pendidikan gizi sejak dini. Termasuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nutrisi bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Program isi piringku menyasar anak usia 4 sampai 6 tahun sejak tiga tahun lalu. Melatih lebih dari 100 ribu guru PAUD di Jakarta, Jawa Timur dan Bali. Stunting atau tinggi badan tak sesuai dengan usia, katanya, salah satu faktornya karena masalah gizi kronis dalam waktu lama. “Perlu perubahan untuk memperbaiki gizi,” katanya.
Meningkat gizi dengan pola pembelajaran yang menarik bagi anak. Agar lebih mudah mencerna dan memahami gizi. Metode penyampaikan disajikan dengan model makanan dan cerita yang mudah dipahami anak. Guru PAUD, ujarnya, juga memberi pendidikan gizi bagi orang tua. “Ada kelas parenting,” katanya.
Jalan, baca dan makan
Terimakasih informasinya kaa
Terimakasih informasi tentang stunting
Terima kasih, Website ini sangat berguna dan bagus artikelnya , KOMEN PERTAMAAXXX Ingat buat komen balik yah dan Jangan Lupa Buat Berkunjung Ke Website Kita yah ekspedisi surabaya makassar