Pemkot Kediri Gandeng Ecoton Menerapkan Program Zero Waste Cities

Ilustrasi pengelolaan sampah organik. (Foto: aliansizerowaste).
Iklan terakota

Terakota.IDPemerintah Kota Kediri menggandeng Ecoton untuk menangani dan mengelola sampah. Ecoton dilibatkan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Kediri. Kepala Seksi Pemanfaatan Sampah dan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Ridwan Salimin menyampaikan kota kediri sudah mengeluarkan kebijakan strategi daerah untuk penanganan dan pengurangan sampah.

“Kami meminta Ecoton menerapkan program di Gresik juga diterapkan di Kediri,” katanya. DLHKP juga melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Kediri untuk turut serta dalam program zero waste cities. Agar program bisa berkelanjutan.

Analisis Waste Analisis Caracteristic Study (WACS) atau studi karakteristik sampah  di wilayah kelurahan Tempurejo Kediri ditemukan karakteristik sampah sebesar 59,7 persen sampah organik, daur ulang 16,4 persen dan residu 23,9 persen. Sampah organik merupakan yang terbesar, sehingga bisa diselesaikan di sumber sampah dan meminimalisir sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Kediri.

Kepala bidang pemerintahan, pembangunan manusia, perekonomian, dan infrastruktur Barenlitbang Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno menjelaskan beban TPA semakin berat. Setiap hari sebanyak 140 ton sampah mengalir ke TPA. Program Zero Waste Cities, katanya, merupakan sinergi lintas institusi untuk penanganan sampah dari sumbernya. “Mulai tata cara memilah hingga tahapan pengelolaan dari hulu hingga hilir,” katanya.

Sementara itu Manager Program Zerowaste Cities Ecoton, Daru Setyo Rini menyampaikan dibutuhkan usaha untuk mengembangkan model kawasan penanganan sampah secara menyeluruh. Mulai dari sumber sampah hinggal akhir pemrosesan. “Bagaimana melibatkan masyarakat untuk mengatasi sampah di wilayah masing masing,” katanya.

Sedangkan selama ini penanganan sampah hanya kumpul, angkut dan buang. Sehingga jika terus menerus dilakukan sampah akan semakin banyak memenuhi TPA Kota Kediri. “Perlu peran serta masyarakat memilah sampah dari rumah. Mengurangi sampah dengan mengubah gaya hidup yang tergantung plastis sekali pakai,” katanya.

Kita harus menekan jumlah timbulan sampah di setiap wilayah dengan mendorong pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai tujuannya untuk mengurangi timbulan sampah. Model zero waste cities akan menjadi awal reformasi pengelolaan sampah di Indonesia.

“Membagi beban sampah dengan cara memilah sampah dari sumber sampah di rumah tangga,” katanya. Tim Zero Waste Cities Ecoton juga menyampaikan hasil kajian, wawancara dan audit sampah yang sudah dilakukan sejak lima  bulan lalu di Kediri.