Pemerintah Australia Kembalikan Keramik 200 tahun ke Indonesia

Pemerintah Australia mengembalikan sebanyak 333 keramik warisan budaya dari kapal Tek Sing yang kandas 1822 kepada Pemerintah Indonesia. (Foto: Sarah Christie).
Iklan terakota

Terakota.IDPemerintah Australia mengembalikan sebanyak 333 keramik warisan budaya dari kapal Tek Sing yang kandas 1822 kepada Pemerintah Indonesia. Penyerahan dilakukan dalam upacara serah terima secara resmi berlangsung di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra pada Rabu, 17 Agustus 2022. Pengembalian benda cagar budaya tersebut, sesuai Undang-Undang Perlindungan Warisan Budaya Bergerak.

Menteri Kebudayaan Australia, Tony Burke menjelaskan penyerahan benda cagar budaya tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah Australia untuk melindungi dan menjaga warisan budaya bergerak dunia. “Mengembalikan barang-barang ini ke Indonesia, ke tempat asalnya untuk memperbaiki yang salah,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima Terakota.ID.

Benda-benda bersejarah tersebut, ditemukan Polisi Federal Australia di Perth.  Menyusul penyelidikan tentang benda cagar budaya yang diperjualbelikan secara ilegal. Barang tersebut diiklankan secara daring. Pemerintah Australia, katanya, mendukung pengembalian kekayaan budaya asing, setelah diekspor secara ilegal dan diimpor ke Australia.

“Barang-barang ini seharusnya tidak pernah keluar dari Indonesia dan ditawarkan untuk dijual,” katanya. Barang ini, katanya, milik otoritas budaya Indonesia sehingga dapat dilestarikan dengan baik. Keramik tersebut, berasal dari kapal dagang Tiongkok Tek Sing yang kandas di karang dan tenggelam di lepas pantai Indonesia pada 1822. Sebanyak 1.600 jiwa yang menumpang kapal, hilang. Kapal karam ini disebut sebagai “Titanic of the East.”

Kapal mengangkut 350 ribu buah keramik atau porselen biru dan putih dari Tiongkok. Penyelam Inggris menemukan keramik di kapal Tek Sing  di bawah perairan Selat Gaspar pada 1999. Sayangnya, sebagian besar keramik dilelang di seluruh dunia. Beruntung, pemerintah Australia menyelamatkan dan menyita  keramik tersebut pada 2001. Sekarang, tepat 200 tahun setelah kapal tenggelam pemerintah Australia kami mengembalikan keramik lebih banyak lagi.

“Pemerintah Australia memiliki pandangan tegas terhadap pengembalian warisan budaya yang dicuri,” katanya. Pelaku adalah warga Australia, sehingga pemerintah Australia mengembalikan barang bersejarah ke pemilik asalnya. Dengan mengembalikan benda cagar budaya ke Indonesia, katanya, merupakan bagian untuk menghormati orang yang meninggal dalam bencana tersebut.

Pemerintah Australia berterima kasih kepada semua pihak dan lembaga berwenang di Australia dan Indonesia. Terutama pihak yang terlibat dalam mengembalikan barang bersejarah tersebut.

Pengembalian benda bersejarah, katanya, mencerminkan sejarah panjang kerjasama dan persahabatan Australia dengan Indonesia. Sekaligus komitmen pemerintah Australia untuk melindungi dan menjaga warisan budaya bergerak dunia. Sebagai mitra strategis yang komprehensif, ujarnya, Australia dan Indonesia berkomitmen bekerjasama secara erat di berbagai kepentingan bersama. Termasuk untuk meningkatkan kerja sama budaya.