
Terakota.id—Pameran Negeri Payung karya Mbah Rasimun berakhir, 22 November 2020. Pameran lerlangsung selama empat hari, diselenggarakan beragam pelatihan, diskusi dan berbagi pengalaman membuat aneka payung. Total sebanyak 100 payung hasil kolaborasi seniman dan warga Malang yang dikerjakan di Pendopo gedung Dewan Kesenian Malang (DKM).
Terdiri atas payung kertas sebanyak 20 buah , payung batik 20 buah dan payung lukis sebanyak 25 buah. Sebelihnya sebanyak 35 buah dikerjakan seniman di rumah masing masing. Berbentuk payung rajut, payung sulam dan beragam lainnya.
“Sebagian dibeli dan dibawa pulang setelah berproses dikerjakan,” kata Ketua Karya Bumi Ngalam (Kabunga), Yuyun Sulastri dalam siaran persen yang diterima Terakota. Proses pembuatan payung berlangsung secara gotong royong. Kebersamaan dalam berproses, katanya, penting untuk saling mendukung satu sama lain.

Payung batik, kata Yuyun, merupakan salah satu proses terumit karena media batik berupa kain yang menempel di payung. Selama kegiatan berlangsung, berbagai komunitas, sanggar seni kampung, jaringan lintas seniman, turut terlibat.
“Terimakasih dukungan untuk Mbah Rasimun,” katanya. Selain itu, juga membutuhkan perhatian dan sumbangsing Pemerintah Kota Malang untuk mengapresiasi Mbah Rasimun. Untuk mengikuti kegiatan Festival Payung Indonesia pada 4- 6 Desemberr 2020 di Candi Prambanan.
Pameran di DKM berlangsung 19-22 November 2020. Menghadirkan beragam kegiatan :
- Workshop payung daun 19 November 2020, pukul 10.00 WIB
- Bedah Payung Kertas Mbah Mun 19 November 2020, pukul 15. 00 WIB
- Workshop membuat payung 20 November 2020, pukul 10.00 WIB
- Berlatih gerakan tari payung 10 November 2020 pukul 15.00 WIB
- Dialog Payung dan Panji 20 November 18, pukul 10.00 WIB
- Workshop Membatik Payung 21 November 2020, pukul 10.00 WIB
- Belajat Mewarnai 21 November 2020, pukul 15.00 WIB
- Berbagi Ilmu Membuat Payung Kreatif 21 November 2020, 18.00 WIB
- Lomba Melukis Payung 22 November 2020, pukul 10.00

Jalan, baca dan makan