
Terakota.ID—Puluhan pemuda di Kediri menyelenggarakan Pawai dalam rangkaian Festival Kali Brantas diselenggarakan Forum Kali Brantas di Kota Kediri di depan Balai Kota Kediri, Sabtu 29 Oktober 2022. Aksi kolaborasi 30 organisasi dan komunitas peduli lingkungan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri.
Koordinator aksi, Chandra Iman menjelaskan sungai Brantas tidak baik baik saja. Lantaran sudah terkontaminasi sampah dan mikroplastik. Untuk itu, ia mengajak pengguna jalan untuk menghentikan penggunaan kemasan plastik sekali pakai. “Setop plastik sekali pakai, sungai Brantas penuh dengan mikroplastik,” katanya dalam siaran pers yang diterima Terakota.
Sementara itu Pembina Forum Kali Brantas Endang Pertiwi menyampaikan aksi dipilih di kantor Wali Kota Kediri untuk berkampanye. Agar mendarik perhatian publik dalam pawai, tujuannya untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan. Mengenai kondisi sungai brantas dan masyarakat pengguna jalan yang diharapkan bisa sadar dalam mengurasi sampah plastik sekali pakai.

“Bibit yang dibagikan berupa bibit pohon Tabebuya, Telang, Kayu Putih, Durian, pohon Lo, Puleh dan Kurma,” katanya.
Koordinator Festival Kali Brantas Azis menyampaikan Pawai dimulai dan bergerak dari Taman Sekartaji menuju Kantor Walikota Kediri. Melintasi jalan Pocanan dan melalui jalan Brawijaya. Setelah itu door to door education di bantaran Kelurahan Mojoroto dan kembali ke taman Sekartaji.
“Pawai selamatkan Brantas ini bertujuan untuk edukasi dan sosialisasi pengguna jalan dan mengajak masyarakat untuk berkomitmen dalam melakukan aktivitas sehari hari,” ujarnya.

Misalnya dengan menghentikan penggunaan tas kresek, tidak memakai sedotan plastik, tidak mengonsumsi produk dalam kemasan sachet, dan memilah sampah dari sumber. Dalam kegiatan pawai kali, merefka juga melakukan beberapa kegiatan. Mulai membagikan tas guna ulang, bibit pohon, tumbler, door to door education.
Akhir pawai, peserta mendeklarasaikan Aksi Penyelamatan Brantas untuk Berperan Aktif dalam Pemantauan dan Pelestarian Sungai Brantas.

Jalan, baca dan makan
Umak mbois