Kelompok masyarakat sipil di Malang menyuarakan suara korban tragedi Kanjuruhan dalam nonton bareng dan diskusi NgAJI Kanjuruhan di Universitas Widyagama Malang, Jumat, 14 April 2023. (Foto: AJI Malang).
Iklan terakota

Terakota.ID—Kelompok masyarakat sipil di Malang terus menyuarakan keadilan untuk korban tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa lebih dan ratusan terluka. Seperti yang disampaikan mahasiswa, akademikus, jurnalis, lembaga antikorupsi dan kelompok sipil lainnya dalam nonton bareng dan diskusi NgAJI Kanjuruhan di Universitas Widyagama Malang, Jumat, 14 April 2023.

Nobar dan diskusi dimulai dengan memutar video liputan karya jurnalistik VICE tentang tragedi Kanjuruhan berjudul Inside One on the World’s Deadliest Football Games. Usai nonton bareng, dilanjutkan diskusi menghadirkan Wakil Koordinator Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (Tatak), Solehudin dan jurnalis Tempo, Abdi Purmono.

“Kami terus memperjuangkan keadilan bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan,” kata Solahudin dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID. Diantaranya mendorong penyidik menangani laporan model B yang diajukan Tatak. Laporan model B merupakan laporan polisi yang diterima dari masyarakat. Sedangkan pengadilan menangani perkara model A yakni, laporan yang dibuat anggota polisi yang mengalami, mengetahui dan menemukan peristiwa.

Kelompok masyarakat sipil di Malang menyuarakan suara korban tragedi Kanjuruhan dalam nonton bareng dan diskusi NgAJI Kanjuruhan di Universitas Widyagama Malang, Jumat, 14 April 2023. (Foto: AJI Malang).

“Laporan model B direspons polisi akan dihentikan. Tatak berupaya melakukan langkah hukum lain agar kasus tidak menggantung,” katanya.

Solahudin menanggapi film tersebut menyampaikan keluarga korban terpukul. Namun, mereka tetap gigih berjuang untuk mencari keadilan. “Sembilan kali menerima surat pemberitahuan perkembangan penyidikan (SPDP). Terakhir Kapolres Malang memberikan sinyal dan indikasinya laporan akan dihentikan,” ujarnya.

Sedangkan, Abdi Purmono menguraikan proses jurnalistik yang dilakukan secara independen dan objektif dalam memberitakan sebuah tragedi. Terlebih peliputan yang membangun emosi. “Tragedi Kanjuruhan mengingatkan kita pada peristiwa 1998, polisi dan militer berlaku brutal dalam mengamankan aksi unjukrasa. Bahkan, melepas tembakan hingga jatuh korban jiwa dalam tragedi Semanggi,” ujarnya.

Nobar dan diskusi ini diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Widyagama dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang. Ketua AJI Malang Benni Indo mengajak semua pihak terus mendiskusikan dan menyuarakan suara korban Kanjuruhan. Sebagai bagian dari sikap turut mengawal keadilan bagi korban.

Suciwati, istri mendiang pejuang HAM Munir Said Thalib turut hadir menyuarakan suara korban tragedi Kanjuruhan dalam nonton bareng dan diskusi NgAJI Kanjuruhan di Universitas Widyagama Malang, Jumat, 14 April 2023. (Foto: AJI Malang).

“Bagi jurnalis memproduksi karya jurnalistik dan mendiskusikan karya jurnalistik bagian dari usaha untuk menyuarakan suara korban tragedi Kanjuruhan,” katanya. Suara korban tragedi Kanjuruhan, katanya, perlu diamplifikasi lantaran sampai detik ini mereka masih belum mendapatkan rasa keadilan.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama, Purnawan Dwikora Negara menyampaiikan keadilan bagi keluarga korban harus terus disuarakan. Termasuk melalui diskusi publik. “Harus terus didengungkan. Saya sendiri terkejut dengan putusan hakim, yang terlalu dipaksakan,” katanya.