
Terakota.id–Museum HAM Omah Munir bekerjasama dengan Institut Kesenian Jakarta didukung Yayasan TIFA menggelar Pameran seni rupa bertema “Hak atas Kehidupan yang Layak”. Pameran dilangsungkan di Pendopo Balai Kota Among Tani Kota Batu, 24-27 Juni 2018. Menghadirkan berbagai karya seni anak bangsa yang inspiratif bagi perjuangan kemanusiaan.
Sebagian karya bakal menjadi bagian dari koleksi Museum HAM Omah Munir. Karya yang dipamerkan sebagian merupakan pemenang dari kompetisi seni rupa ruang publik Omah Munir. Dewan Pembina Yayasan Museum HAM Omah Munir, Suciwati menyampaikan seni rupa menjadi bagian dari dukungan dan kepedulian seniman untuk mengampanyekan pemenuhan, perlindungan, dan penghormatan hak asasi manusia di Indonesia.
Antusiasme seniman berkompetisi luar biasa. Sebanyak 80 lebih karya diterima panitia, sebanyak 77 karya diantaranya memenuhi kualifikasi. Pencarian pemenang berlanjut dengan memilih 10 karya terbaik. Terpilih duo pemenang kompetisi seni rupa ruang publik Omah Munir terdiri dengan karya Dessy Wahyuni menyajikan “Perjuangkan, Tumbuh & Berkembang” dan “For the Burnt Flower, I Race” karya Raymond Gandayuwana.
Penilaian karya para seniman dilakukan oleh juri terdiri dari pematung Dolorosa Sinaga, Seno Gumira Ajidarma, Andi Achdian, Wardah Hafidz, dan Debra Yatim.