Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara ,mementaskan lakon Cak Diurasim sang Pahlawan di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Kota Malang.
Iklan terakota

Terakota.id—Kangen dengan pertunjukan kesenian tradisional ludruk khas Jawa Timur? Jangan lewatkan pagelaran teatrikal tradisional yang dilangsungkan secara periodik di Taman Krida Budaya Jawa Timur. Menampilkan kelompok Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara dari Kota Surabaya.

Mengangkat lakon Cak Durasim sang Pahlawan. Pertunjukan dilangsungkan pukul 19. 00 WIB Sabtu, 22 September 2018. Bertempat  di Taman Krida Budaya Jawa Timur Jalan Soekarno-Hatta Nomor 7 Kota Malang. Yuk ajak teman, saudara, sahabat dan keluarga menikmati pertunjukan ludruk.

Cak Durasim merupakan seniman asal Jombang yang menggagas kesenian ludruk di Surabaya. Gondo Durasim yang akrab disapa Cak Durasim ini mempopulerkan cerita legenda Soerabaja dengan bentuk drama pada 1937. Setiap pertunjukan ludruk selalu ditampilkan tari remo. Dalam setiap penampilan selalu mengangkat kisah kepahlawanan dan dagelan atau lawakan sebagai sisipan, sampai kemudian masuk inti cerita.

Ia membentuk kelompok ludruk di Surabaya atas dukungan tokoh pejuang perintis kemerdekaan Dr Soetomo. Kedatangan bala tentara Jepang tak pernah membuat nyali Cak Durasim ciut. Ia mengangkat cerita perjuangan untuk membangkitkan semangat juang arek Surabaya pada 1942. Ludruk juga menjadi media untuk mengritik penjajah Jepang.

Tak lupa ia menampilkan kisah perjuangan lokal masyarakat Jawa Timur. Gending Jula Juli khas Surabaya juga menjadi pelengkap mengritik penjajah. Puncaknya, saat pentas di Keputraan Kejambon, Cak Durasim melantunkan kidungan hingga langsung ditangkap tentara Jepang. Cak Durasim diseret dan dijebloskan ke penjara.

Cak Durasim meninggal dunia setahun kemudian dan dimakamkan di Makam Islam Tembok. Keberanian Cak Durasim dikenal sepanjang masa, sebagai seniman ludruk hingga pahlawan kemerdekaan. Nama Cak Durasim diabadikan dalam Taman Budaya Jawa Timur di Surabaya.

Di sela-sela pertunjukan akan diluncurkan buku karya Profesor Hedricus Supriyanto. Peneliti dan guru besar pertunjukan di Universitas Negeri Surabaya. Buku berjudul Ludruk Jawa Timur dalam Pusaran Zaman diterbitkan Intrans Publishing. Hendricus mengupas sejarah, dan perkembangan ludruk di Jawa Timur.