Perwakilan komunitas peduli lingkungan dan budaya menanam bibit pohon alpukat, kelengkeng dan manggis di kawasan hutan konservasi Wonosalam. (Foto: Ecoton).
Iklan terakota

Terakota.IDSebanyak 50 orang meliputi bibit pohon alpukat, kelengkeng dan manggis di kawasan hutan konservasi Wonosalam. perwakilan komunitas peduli lingkungan dan budaya Kabupaten Jombang menanam pohon di hutan konservasi. Hutan konservasi ini juga menjadi habitat burung rangkong, spesies langka dan dilindungi.

“Kesadaran lingkungan  masyarakat semakin meningkat. Jadi kita optimistis hutan semakin terjaga dari kerusakan,” kata Kepala Bidang Konservasi Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Lilik Purwati. Ia mengajak semua masyarakat terlibat aktif memantau dan melindungi pohon di area hutan dari penebangan liar. Selain itu, turut menjaga mata air dan sungai dari pencemaran.

Ia juga mengajak komunitas hulu sungai brantas menjaga hutan mata air dan menngurangi plastik sekali pakai. Komunitas terdiri atas Komunitas Kelompok Pelindung Hutan (KEPUH) Desa Panglungan Jombang, Polisi Air Pelajar SMPN 1 Wonosalam dan Madrasah Aliyah Faser.

Peneliti TUDelft Belanda, Schuyler Houser yang turut hadir mengaku terkesan dengan semangat peserta memungut sampah di hutan. Terutama di sepanjang jalur menuju Air Terjun Selolapis. “Saya suka melihat anak-anak terlibat aktif dalam menjaga hutan,” ujarnya.

Pelajar dan komunitas, katanya, antusias. Banyak komunitas di hulu yang menjaga sumber air. Namun, dibutuhkan penguatan keterampilan dengan menggunakan teknologi dalam memetakan masalah konservasi hutan. Selain itu, juga mendokumentasikan hasil pemantauan kualitas air dan biotilik secara digital.

Komunitas pelindung hutan KEPUH, berperan penting merawat hutan dan menjaga mata air di kawasan hulu Sungai Brantas di Desa Panglungan. Schuyler menilai kolaborasi pemerintah. sekolah dan komunitas penting untuk menjaga hutan dan berupaya mencegah pencemaran sungai.

“Hutan di hulu menjadi sumber air yang tak pernah habis jika hutannya tetap terjaga,” kata manager program Ecoton, Daru Setyorini. Hutan ditumbuhi beragam jenis pepohonan yang menyerap air dan mencegah erosi lahan. Serta menjadi habitat yang nyaman bagi burung dan satwa liar.

Selain itu, aktivitas pengunjung di kawasan hutan mendiro perlu dibatasi. Caranya dengan melarang pengunjung membawa produk dengan kemasan plastik sekali pakai. Tujuannya untuk mengendalikan timbulan sampah plastik yang akan mencemari hutan. Selain itu, mikroplastik mengandung racun kimia penggangu hormon hingga memicu kanker.

Pembakaran sampah plastik juga harus dilarang. Selain dapat memicu kebakaran hutan juga akan melepas racun dioksin yang tidak bisa hilang atau terurai. Sehingga akan terus terakumulasi di lingkungan kita.

Tinggalkan Komentar

Silakan tulis komentar anda
Silakan tulis nama anda di sini