
Terakota.id–Sore kemarin mendung bergelayut, Wiwit dan Eni tengah bercengkrama di sebuah warung di Jalan Aris Munandar, Kota Malang. Pasangan suami istri ini duduk berhadap-hadapan. Sembari bercengkrama, mereka menyantap semangkuk Tahwa yang tersaji di atas meja. Tahwa Mas Agus, menjadi hidangan favorit keduanya terutama saat cuaca dingin, sejak 10 tahun lalu.
“Sejak berpacaran mas ke sini,” kata Wiwit. Lelaki asal Blitar ini mulanya kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang. Sampai akhirnya menikah dengan Eni dan menetap di Malang. Menikmati Tahwa tetap menjadi rutinitas semasa pacaran hingga saat ini.
Keduanya mengaku beberapa kali menyantap Tahwa selain Tahwa Mas Agus, “tapi gak cocok. Jahenya kurang mantap,” ujar Eni sambil mencuri pandang pada sang suami.
Tahwa juga dikenal dengan sebutan wedang tahu atau kembang tahu. Kembang tahu terbuat dari sari kedelai, tekstur agak kenyal dan lembut di lidah. Berisi kuah air jahe yang menghangatkan.
Selain Wiwit dan Eni, pelanggan setia Tahwa Mas Agus juga rela antre. Banyak diantaranya yang tidak kebagian tempat duduk. Sebagian pembeli memilih menyantap Tahwa langsung di dalam mobil. Sementara yang lain meminta dibungkus untuk dibawa pulang.

Tahwa Mas Agus menjadi salah satu kuliner yang layak dicicipi. Berdiri sejak 1989, memiliki tiga cabang di Kota Malang. Mas Agus mengelola gerai di Sawojajar. Sedangkan anaknya berjualan keliling bersepeda motor di sekitaran Dieng. Sementara gerai di Jalan Aris Munandar dikelola pegawainya.
Namun, semua proses produksi langsung ditangani Mas Agus. Kini tidak hanya Tahwa. Setidaknya tiga tahun terakhir, Mas Agus juga menambahkan menu Wedang Ronde yang tidak kalah nikmat. Seporsi Tahwa bisa dinikmati seharga Rp 6 ribu. Sedangkan Wedang Ronde seharga Rp 7 ribu, bedanya Ronde berisi bola tepung ketan berisi kacang dan gula merah.
Salah seorang pegawai Mas Agus, Juli menjelaskan dalam sehari disiapkan ratusan mangkuk Tahwa. “Ramai terus, malam minggu atau tidak, ya tetap ramai,” ujar Juni.
Tahwa Mas Agus buka mulai pukul 10 .00 sampai 22.00. Namun, seringkali habis sebelum jadwal tutup. Apalagi saat Kamis Kliwon dalam kalender Jawa, pukul 17.00 semua ludes. Lantaran Mas Agus menyediakan tahwa dibagikan secara gratis bagi pelanggannya.