
Terakota.id–Deburan ombak menggema di Pantai Lenggoksono. Ombak laut selatan berkejaran menabrak karang, hingga menimbulkan buih putih. Suara debur ombak menjalin sebuah harmoni. Nyanyian ombak mengiringi 100 mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang yang tengah memunguti sampah di tepi pantai.
Pantai yang terletak di Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Tirtoyudo, Kabupaten Malang memiliki potensi besar menjadi tempat wisata alam unggulan. Hamparan pasir putih menghiasai pantai sepanjang satu kilometer. Dikelilingi tebing tinggi, dihiasi aneka jenis pepohonan khas pesisir. Terlihat hamparan hijau sepanjang mata memandang.
Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (Himalaya) Universitas Brawijaya ini tengah mengikuti masa orientasi. Orientasi mahasiswa batu bernama Megalodon, dengan konsep mengenalkan ekowisata bahari kepada para mahasiswa. “Sampah menjadi salah satu hambatan mengelola kawasan wisata ekologi seperti Lenggoksono,” kata Ketua Panitia Megalodon, Reynaldi Raihan Muhammed dalan siaran pers yang diterima Terakota.id.

Megalodon bertema “Glory of Marine Science”untukmeningkatkan pengembangan ekowisata bahari. Pantai Lenggoksono memiliki potensi besar menjadi obyek wisata utama di pesisir selatan. Lenggoksono bisa dikembangkan dengan meningkatkan pengetahuan penduduk setempat mengelola wisata.
Megalodon merupakan pengabdian masyarakat untuk membangun kembali sebagai kawasan ekowisata. Serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Terutama ekosistem pesisir di Pantai Lenggoksono.
Sejak 2014 hingga 2015 Pantai Lenggoksono merupakan pantai yang bersih dan indah. Kunjungan wisata ramai. Setiap pekan lebih dari 250 orang berkunjung menikmati alam dan pantai Lenggoksono. Namun kini wisatawan turun drastis hingga pada tahun ini pengunjung sekitar 20 orang.
“Sampah di pesisir menjadi masalah. Kesadaran masyarakat menjaga dan meletarikan pantai menjadi salah satu penyebab,” katanya. Mengenakan kaus, dan topi berwarna biru mahasiswa bergotong royong membersihkan pantai. Mereka mengumpulkan sampah dan mengolahnya. Serta sebagian memasang papan peringatan untuk tak membuang sampah sembarangan.
Mereka juga mengecat Sekretariat Kelompok Masyarakat Pengawas agar rapid an menarik. Serta memasang poster ekowisata bahari. Agar wisatawan kembali berjunjung, jumlah wisatawan bertambah. “Kami berharap bisa mengembangkan kembali wisata bahari di Pantai Lenggoksono,” katanya.
Bebatuan yang tersebar di sepanjang Pantai Lenggoksono menambah keindahan wisata bahari di sini. Pantai Lenggoksono juga memiliki pemandangan bawah laut yang memesona. Lokasi Pantai Lenggoksono sekitar 78 kilometer dari pusat Kota Malang. Wisatawan membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu.

Untuk menuju Pantai Lenggoksono Anda bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Lantaran sampai sekarang belum ada angkutan umum menuju lokasi. Angkutan umum hanya tersedia dari terminal Gadang-Dampit-Tirtoyudo. Sedangkan dari Tirtoyudo menuju Lenggoksono taka da angkutan umum yang melayani.
Pantai Lenggoksono merupakan pintu gerbang menuju Pantai Bolu-Bolu, Pantai Banyu Anjlok dan Teluk Kletekan. Cukup membayar Rp 60 ribu per orang untuk menuju ketiga pantai. Teluk Kletekan memiliki spot snorkeling terbaik di sini. Untuk menuju lokasi snorkeling harus ditempuh dengan penumpang perahu nelayan setempat. Dibutuhkan waktu selama 10 menit untuk menyeberang sampai ke Teluk Kletekan.
Wisatawan bisa bebas berenang dan bersnorkeling mengamati terumbu karang yang indah. Serta aneka jenis biota laut yang menawan hati setiap pengunjung. Tak ketinggalan, bagi yang hobi memancing bisa meluangkan waktu memancing di sini. Beragam ikan yang bisa dibawa pulang atau dinikmati langsung di tepi pantai. Mulai ikan tuna, ikan layang, cakalang, cumi-cumi, dan lobster.
Eksotika Pantai Banyu Anjlok bakal memikat hati wisatawan yang datang. Lantaran air terjun mengalir deras dari atas bukit. Air jenih, mengalir ke lautan bebas. Pemandangan esksstis ditambah angin sepoi memanjakan para wisatawan. Pepohonan rindang, menaungi pantai sehingga udara menjadi adem. Pengunjung bakal betah berlama-lama di sini.

Jalan, baca dan makan