Mengajar dengan Media Corona

mengajar-dengan-media-corona
Seminar Webinar “Menjadi guru kreatif di masa pandemi” diselenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu 21 Mei 2020. (Terakota/Fathin).
Iklan terakota

Terakota.idPeran guru tak tergantikan oleh teknologi atau orang tua di masa pandemi covid-19. Meski selama masa pendemi proses belajar mengajar dilakukan di rumah secara daring.

“Mengapa? karena ada proses pembentukan kepribadian dalam pembelajaran,” kata pakar pendidikan Sugiarti, dalam webinar “Menjadi guru kreatif di masa pandemi” yang diselenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu 21 Mei 2020.

Webinar berlangsung selama tiga menghadirkan dua pemateri ahli, Sugiarti dan Nariyanto.  Pada proses belajar mengajar secara daring, orang tua dituntut menjadi pendidik bagi anaknya di rumah. Namun, guru tidak akan pernah tergantikan karena orang tua tentu memiliki keterbatasan.

Pendidikan karakter penting, katanya, dan harus tetap diperhatikan meskipun kondisi mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring. Nilai-nilai pendidikan karakter, ujar Sugiati, tertuang dalam sifat yang jujur, disiplin, motivasi, berprestasi, saling dan menghargai.

“Pendidikan karakter pada hakikatnya merupakan fitrah kemanusiaan secara nuraniah untuk mencapai manusia yang ber-ahlaqul karimah,” katanya.

Sementara pakar pendidikan Nariyanto menjelaskan tugas guru pada masa belajar di rumah. Yakni menetapkan tema atau materi, membangun komunikasi yang terjangkau, membentuk kelompok belajar kecil, dan menyusun media pembelajaran kreatif.

Media pembelajaran, sangat penting untuk meningkatkan kompetensi siswa. Media pembelajaran, ujarnya, harus mudah didapat, aman, ekonomis, dan ramah lingkungan.

Nariyanto memperkenalkan tiga media pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran daring. Ketiga media itu adalah Media Corona, Media Tambang Berantai, dan Media Sikamin.

“Media Corona adalah singkatan dari Corat-coret Romantika Bermakna,” ujarnya. Penggunaan media ini hanya membutuhkan kertas dan alat tulis. Media Tambang Berantai bertujuan untuk melatih komunikasi anak. Penerapannya adalah dengan meminta anak membuat kelompok kecil dengan sesama siswa yang rumahnya dekat untuk belajar bersama dan menyelesaikan tugas komunikasi bersama secara berantai.

Adapun media Sikamin atau Aksi Media Beraksi di Kamar Bercermin bertujuan untuk bekerja sama dengan anggota keluarga. Penerapannya yakni dengan meminta siswa melaksanakan instruksi guru di deoan cermin dengan divideo oleh anggota keluarga lain.

Diskusi ini mendapat sambutan dari para guru mulai jenjang Taman Kanak Kanak hingga perguruan tinggi. Kegiatan ini diikuti guru, calon guru dan pengamat pendidikan. Mereka antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan secara daring tersebut.