Terakota.id–Oetomo Rahardjo masih menyimpan rapi dokumentasi perkembangan kasus hilangnya aktivis pro demokrasi sejak 20 tahun silam. Salah satu aktivis yang hilang tersebut, yakni anak keduanya, Petrus Bima Anugrah atau karib disapa Bimo Petrus.
Bimo Petrus merupakan salah satu dari 13 aktivis pro demokrasi yang diculik tentara menjelang runtuhnya Orde Baru, 21 Mei 1998. Hingga kini, tak pernah ada kejelasan tentang nasib mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya ini.
Masih terngiang di benak Oetomo Rahardjo, saat Bimo Petrus berpamitan akan pergi ke Jakarta untuk memperjuangkan reformasi. Saat itu, Oetomo berpesan agar Bimo terus memperjuangkan keyakinannya, selama niat itu baik dan murni.
Senada dengan suaminya, Genevieva Misiati Utomo hingga kini masih menunggu kepulangan anaknya. Bimo Petrus pernah berjanji pada keluarga, bahwa ia akan pulang pada perayaan hari Paskah. Namun, hingga 20 tahun berlalu, tak pernah ada kejelasan dimana keberadaan anaknya tersebut.
Hingga kini, 13 aktivis masih hilang. Mereka yakni Dedy Hamdun, Herman Hendrawan, Hendra Hambali, Ismail, M. Yusuf, Nova Al Katiri, Petrus Bima Anugrah, Sony, Suyat, Ucok Munandar Siahaan, Yani Afri, Yadin Muhidin dan Wiji Thukul.