Para remaja berperan menangkal hoax. (Foto : Dokumen Kohati)
Iklan terakota

Terakota.id—Redaksi Terakota.id mengajak pemuda untuk melawan berita dan informasi hoax atau palsu yang bertebaran di media sosial. Caranya dengan mengecek sumber dan akurasi informasi yang diterima. Jangan turut menyebarkan informasi hoax melalui media sosial.

“Saring sebelum sharing,” kata Pemimpin Redaksi Terakota.id Eko Widianto dalam diskusi bertema Yang Muda yang Berkarya yang diselenggarakan Korps HMI-Wati (Kohati) di Pondok Pesantren Nurul Ulum Sukun, Ahad 16 April 2017. Jika sumber informasi itu berasal dari portal berita, katanya, harus ditelusuri apakah media itu kredibel, memiliki alamat dan susunan redaksi yang jelas.

Selain itu, mengajak para pelajar dan pemuda manfaatkan media sosial untuk menyebarkan inspirasi dan kebaikan. Sejumlah warga net (netizen) di Malang melakukan beragam gerakan melalui media sosial. Seperti membuat gerakan relawan khusus untuk antar jemput anak sekolah saat angkot mogok. Selain itu juga mengumpulkan donasi untuk membeli ambulans.

Cak Budi seorang sopir truk di Desa Talok, Turen, Kabupaten Malang menggalang donasi untuk orang tua miskin. Dia menyalurkan dana untuk pengobatan, perbaikan rumah dan penyaluran bahan pokok di sejumlah daerah pelosok di Jawa. Atas kiprahnya Cak Budi mendapat anugerah sebagai penggerak perubahah dari Bukalapak.com.

Lain legi dengan Eko Cahyono, pemuda asal Jabung Kabupaten Malang ini melakukan gerakan literasi dengan memanfaatkan media sosial. Pemuda lereng Semeru ini membangun perpustakaan Anak Bangsa dan menjadi inspirasi orang lain mengelola perpustakaan serupa di Malang.

Media massa, katanya, mewarnai perubahan demokrasi di dunia. Presiden Amerika Richard Nixon pada 1974 mengundurkan diri setelah skandal watergate diungkap The Washington Post. Presiden Filipina Joseph Estrada juga jatuh gara-gara gerakan warga melalui pesan pendek atau SMS mengungkap skandal korupsi.

Ketua Korps-HMI-Wati Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (Kohati ISIP UMM), Hanan Nazah Anili mengajak perempuan untuk menulis. Seperti yang diwariskan pahlawan nasional R.A. Kartini melalui kumpulan surat yang dibukukan berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

“Menulis penting untuk menuangkan gagasan dan kreativitas,” katanya. Peserta pelatihan menulis sebanyak 95 perempuan pelajar SMP dan SMA di sekitar Kebonsari, Sukun, Kota Malang. Sekretaris Redaksi Terakota.id Putri Ariani juga turut menjadi pembicara mengenai pentingnya organisasi dan kepemimpinan bagi perempuan.