Mahasiswa UMM Asal Afghanistan Menikmati Kuliner Khas Ramadhan

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Afghanistan, Malalai Ahmadzai. (Foto: Humas UMM).
Iklan terakota

Terakota.ID Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Afghanistan, Malalai Ahmadzai menikmati suasana berpuasa di Indonesia. Awalnya, ia harus beradaptasi dengan beragam masakan yang asing di lidahnya.

“Masakan di Afganistan dan Indonesia sangat berbeda. Disini makanan pedas, sementara saya tidak terlalu menyukai makanan pedas,” katanya dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID.  Seiring berjalannya waktu, ia lantas menyukai masakan Indonesia. Nasi goreng, soto, dan sate menjadi masakan favorit selama di Malang.

Ia sering berburu kuliner di pasar takjil. Lantaran tersaji beragam masakan dan minuman. Tak hanya masakan khas Jawa saja, namun juga banyak masakan khas daerah lain. “Pasar takjil seperti ini tidak ada di Afghanistan,” kata Malalai.

Tradisi Ramadhan di Indonesia menjadi kenangan tersendiri, mulai cara membangunkan orang bersantap sahur yang unik. Mulai patrol keliling kampung dan membangunkan melalui pengeras suara di masjid. Sedangkan di Afghanistan, sahur dilalui secara mandiri.

“Unik,  ada pemberitahuan waktu imsak. Memudahkan saya mengetahui kapan berakhirnya waktu sahur,” katanya.  Selain itu, ia juga bersyukur bisa menjalankan tarawih di masjid. Sebab di Afghanistan hal itu tidak bisa dilakukan.

Selain itu, waktu berpuasa di Indonesia cukup pendek selama 13 jam. Sedangkan di Afghanistan, waktu berpuasa sekitar 16 sampai 17 jam setiap hari.  Bulan Ramadhan tahun ini merupakan tahun keempatnya berpuasa di Indonesia.

Malalai mengaku kangen keluarga, apalagi saat momen puasa Ramadan seperti saat ini. Namun, kehadiran teman di Malang cukup mengobati rasa rindu kepada keluarga di Afghanistan. “Alhamdulillah, di sini saya memiliki teman dekat yang sudah saya anggap seperti keluarga,” katanya.