
Terakota.ID–Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Malang menyelenggarakan program Tular Nalar Sekolah Kebangsaan di SMA Negeri 1 Turen pada Jumat, 15 Desember 2023. Sebanyak 120 siswa, pemilih pemula selama ini mengalami kesenjangan informasi tentang Pemilu, rentan terpapar hoaks Pemilu.
Koordinator MAFINDO Wilayah Malang AA Ayu Mirah Krisnawati menyampaikan Sekolah Kebangsaan dilangsungkan untuk mengantisipasi hoaks pemilu. “Pelajar bisa turut memerangi Informasi hoaks dan membuat navigasi informasi yang aman,” katanya saat membuka program Sekolah Kebangsaan.
Tular Nalar Sekolah Kebangsaan untuk mengantisipasi hoaks pemilu. Peserta mendapat pengetahuan tentang pemilu, demokrasi, dan penginderaan hoaks. Peserta dibekali untuk penginderaan hoaks, mencegah bencana hoaks. Sekaligus menjadi agen perubahan generasi digital.
“Program ini merupakan kolaborasi literasi digital, berpikiran kritis agar terhindar dari kacau isi, kacau diri dan kacau emosi,” ujarnya.

Secara nasional, Tular Nalar telah menjangkau sebanyak 550 ribu audiens. Terdiri atas pendidik, guru, lansia, pelajar, masyarakat adat dan kelompok rentan. Selain itu, para pelajar diharapkan bisa mengaplikasikannya di saat deras arus informasi.
Sekolah berintegritas, sekolah anti merokok, sekolah antinarkoba, kerjasama harmonis dengan masyarakat. Termasuk Mafindo. Bisa bersinergi dan MoU.
Kepala SMA Negeri 1 Turen, Eny Retno Diwati mengatakan pelajar membutuhkan literasi digital, lantaran sebagian waktunya habis di dunia maya. Namun, mereka harus piawai menggunakan dan memanfaatkan gawai. Apalagi Jejak digital tidak bisa dihapus dan bisa mempengaruhi kehidupan.
“Harus bisa memanfaatkan gawai. Mudah-mudahan materi bisa dipahami siswa,” katanya.

Sedangkan salah seorang siswa SMAN 1 Turen, Lailatul Zahro mengaku mendapat pengetahuan setelah mengikuti Tular Nalar Kebangsaan. Bisa memahami dan mengenali tipologi hoaks dan menghindarinya. “Sebagai pemilih pemula, saya lebih percaya diri mengikuti semua proses pemihan umum.

Jalan, baca dan makan