Terakota.id–Asap tipis keluar dari kawah Gunung Bromo. Aroma belerang menguar menyesakkan nafas. Aktivitas vulkanik kawah Gunung Bromo menyedot kunjungan wisata. Sehingga Bromo menjadi salah satu objek wisata andalan Jawa Timur. Serta ditetapkan menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional.
Termasuk saat libur natal dan tahun baru, kunjungan wisata melonjak signifikan. Kunjungan melonjak drastis, meningkat sampai 26 persen. Selama libur natal 22-24 Desember 2018 jumlah wisatawan nusantara mencapai 18.489 orang dan 95 wisatawan mancanegara.
“Naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jhon Kenedie. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 14.475 orang sedangkan mancanegara 75 orang.
Sementara pada libur tahun baru mulai 26-31 Desember 2018 pengunjung naik sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama 2017. Sepanjang 2017 jumlah wisatawan domestik mencapai 1.593.681.500. Sedangkan 2018 melonjak sebanyak 1.990.728.500.
Data pengunjung dipantau dari pintu masuk Cemoro Lawang Probolinggo, Ngadas Kabupaten Malang dan Wonokitri Pasuruan. Sementara wisatawan mancanegara juga naik, pada 2017 sebanyak 131 menjadi 134 pada 2018. Para wisatawan mancanegara berasal dari berbagai Negara di Eropa, Amerika dan Asia.
Sebagian besar pengunjung berasal dari wilayah di sekitar gunung Bromo masuk menumpang sepeda motor. Selebihnya menumpang kendaraan pribadi dan minibus melalui jasa wisata di Jawa Timur.
Pada libur akhir pekan rata-rata kunjungan wisata sekitar 2 ribu orang. Wisatawan nusantara berasal dari berbagai kota di Jawa Timur dan kota besar di Nusantara. Untuk menuju Bromo wisatawan bisa melalui jalur Cemoro Lawang (Probolinggo), Wonokitri (Pasuruan), dan Ngadas (Malang) dan Ranupani (Lumajang).
Tiket masuk bagi pengunjung saat libur sebesar Rp 67.500 per orang sedangkan wisatawan mancanegara Rp 640 ribu. Kondisi bibir kawah tergerus sejak erupsi empat tahun, sehingga berbahaya bagi pengunjung. Pengunjung dilarang mendekati kawah. Petugas memasang papan larangan pengunjung maksimal di kawasan radius satu kilometer dari kawah.
Selain itu, juga demi keselamatan dan keamanan pengunjung, petugas berjaga di sekitar bibir kawah untuk mengamankan pengunjung. “Berbahaya, bisa tergelincir ke kawah,” katanya.
Sejumlah titik berbahaya dipasang papan peringatan dan papan pemberitahuan larangan mendekati kawah. Sejumlah petugas juga berpatroli mengingatkan pengunjung agar tak melanggar aturan. Tujuannya, demi keamanan dan kesalamatan pengunjung.
Wisata gunung api di kawah Gunung Bromo masih menjadi tujuan utama selain melihat kawah, juga menikmati matahari terbit di Penanjakan. Termasuk mengunjungi air terjun Coban Trisula yang masuk kawasan Taman Nasional.
Kunjungan wisata meningkat, pendapatan Negara bukan pajak dari retribusi juga melonjak. Pada 2017 pendapatan Negara bukan pajak sebesar Rp 973.808.000 sementara 2018 melonjak Rp 1.162.552.000. Jhon mengaku berusaha memperbaiki fasilitas penunjang. Termasuk memberikan alternatif wisata selain kawah gunung.
Alternatif wisata di sekitar Bromo antara lain wisata bunga edelwais dan seruni point. Selama libur natal dan tahun baru kunjungan wisatawan naik.
Jalan, baca dan makan