
Terakota.ID–Komite Penyelenggara Youth 20 (Y20) memilih Dengar Alam Bernyanyi karya trio produser dan pencipta lagu Laleilmanino sebagai official theme song Y20 2022. Lagu bernada riang ini diciptakan Anindyo Baskoro (Nino, vokalis RAN), serta Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim (gitaris dan keyboardist Maliq & D’Essentials) bermakna mendalam.
Dalam liriknya, mereka mengajak generasi muda bergerak bersama untuk menjaga hutan demi mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah. Y20 merupakan bagian dari Presidensi Grup 20 (G20), berupa platform bagi generasi muda dari semua negara G20. Untuk berdialog dan mengajukan solusi atas isu-isu mendesak yang sedang terjadi di dunia.
“Y20 akan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jakarta dan Bandung pada 17 – 24 Juli nanti,” kata Co-Chair Y20 2022, Rahayu Saraswati dalam pernyataan tertulis yang diterima Terakota.ID.
Konferensi akan dihadiri 100 perwakilan pemuda-pemudi dari negara G20 dan observer. Mereka akan berdiskusi, berdebat, dan bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan yang disebut Komunike Y20. Berisi rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan kepada para pemimpin negara G20. “Ini menandakan bahwa orang muda bisa ikut bersuara dalam menentukan kebijakan dunia,” ujarnya.
Penyelenggara KTT Y20 memiliki privilege untuk menentukan area prioritas. Yakni isu yang dinilai paling mendesak dan relevan bagi generasi muda dunia. Empat isu prioritas yang diangkat, yakni Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagaman dan Inklusi.
“Tahun ini diselenggarakan empat Pra-KTT di Palembang, Lombok, Balikpapan dan Manokwari. Masing-masing membahas isu prioritas,” kata Track Chair untuk isu Planet Berkelanjutan dan Layak Huni, Hanny Chrysolite. Kegiatan ini juga menjadi promosi keindahan alam Indonesia.
Lagu Dengar Alam Bernyanyi dirilis pada Hari Bumi 22 April 2022, berbarengan dengan persiapan acara Pra-KTT Y20. Lagu tersebut menyampaikan pesan bagi anak muda untuk kembali ke alam dan bersama-sama menjaga bumi dari perubahan iklim. Caranya dengan menjaga hutan, yang dinilai selaras dengan isu lingkungan hidup yang akan didiskusikan. Sehingga, Y20 memilih lagu easy listening itu sebagai official theme song Y20.
Y20 dan Laleilmanino secara resmi mengumumkan pemilihan lagu Dengar Alam Bernyanyi sebagai lagu tema Y20 2022 melalui akun instagram @laleilmanino dan @y20indonesia2022. Laleilmanino mengaku terhormat lantaran lagu karya mereka terpilih sebagai lagu tema Y20 tahun ini.

“Kita semua tahu, hutan memainkan peran sangat penting dalam menjaga agar planet ini berkelanjutan dan layak huni,” kata Ilman.
Agar pesan dalam lagu ini semakin keras bergema, Laleilmanino berkolaborasi dengan para seniman lain yang peduli terhadap alam. Mereka adalah Chicco Jerikho, Sheila Dara, dan HIVI!. “Let’s team up and protect our planet together,” tutur Nino.
Diputar Perdana di Balikpapan
Hanny bercerita, ketika terpilih sebagai lagu tema resmi Y20, Dengar Alam Bernyanyi pertama kali diperdengarkan di acara pembukaan Pra-KTT di Balikpapan 21 – 22 Mei 2022. Dilengkapi dengan subtitle bahasa Inggris. Sehingga, delegasi dari negara G20 bisa memahami maknanya.
Isu Planet Berkelanjutan dan Layak Huni merupakan legacy issue. Isu yang setiap tahun diusung sejak awal Y20 diadakan pada 2010. Temanya selaras dengan tempat berlangsungnya acara, yakni di Kalimantan, yang masih memiliki banyak hutan. “Sehingga, kita bisa menyuguhkan pengalaman kepada partisipan dan delegasi untuk menikmati alam Kalimantan,” kata Hanny.
Fokus utama diskusi Pra-KTT adalah perlindungan alam dan sirkular ekonomi. Para partisipan dan delegasi mengungkapkan kekhawatiran mereka akan planet yang saat ini kita huni. Sekaligus berdiskusi mengenai apa yang bisa dilakukan agar agenda lingkungan hidup masuk kedalam agenda G20.
“Negara G20 menyumbang 80 persen emisi global,” kata Hanny. Sehingga semua negara yang tergabung dalam G20 berkomitmen untuk menerapkan pembangunan yang lebih baik. Sekitar 80 persen masalah emisi sudah teratasi.
“Seandainya kita bisa menyampaikan aspirasi kepada para pemimpin dunia, ini akan menjadi jalur yang sangat powerful,” kata Hanny.
Bersama Anak Muda
Sebelum menyelenggarakan KTT, Hanny dan tim melakukan riset bahwa pada dasarnya generasi muda sudah sangat concern terhadap lingkungan dan planet. Terbukti, mereka telah melakukan berbagai aksi nyata untuk menerapkan perlindungan terhadap alam. Termasuk terlibat dalam advokasi, menjadi relawan, dan berinovasi untuk menjaga lingkungan dan menciptakan ekonomi yang lebih baik.
“Jadi, ketika Pra-KTT kami lebih banyak membahas tentang pentingnya menyuarakan isu perlindungan alam dan transisi ke ekonomi lebih hijau kepada pemimpin negara, karena mereka punya andil besar dalam menentukan masa depan bumi kita. Rata-rata pemimpin negara kan bukan anak muda. Padahal, isu ini sangat penting bagi anak muda,” kata Hanny.
Di samping itu, mereka juga mendiskusikan gaya hidup hijau dalam keseharian. Juga memilih produk yang dipakai ramah lingkungan, mengatasi masalah sampah dan polusi. “Melihat semangat cinta anak muda dalam berpasangan, kami percaya gelora asmara yang mereka miliki dapat mereka bagikan juga untuk bumi, terutama hutan,” kata Nino
Tanpa bumi, katanya, tidak ada pemandangan indah untuk mereka pamerkan di media sosial. Juga tak ada tempat bagi mereka untuk berlibur dan tak ada tempat kita semua untuk bernapas. “Semoga lagu Dengar Alam Bernyanyi yang jadi official theme song Y20 bisa membuat semua pendengar bergerak melakukan langkah kecil menuju bumi yang lebih baik untuk kita huni, dengan cara menjaga hutan,” ujarnya.
Hutan, ujar Nino, berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim. Sehingga membuat kondisi bumi tidak baik, seperti sekarang. “Sayangilah bumi yang menyayangi kita. Jagalah hutan, agar hutan akan menjaga kita kembali,” kata Nino.

Generasi muda memiliki peran dan suara untuk menjaga kelestarian hutan dan mencegah dampak perubahan iklim. Sebagian royalti Dengar Alam Bernyanyi akan didonasikan untuk Sekolah Adat Arus Kualan di Simpang Hulu dan Simpang Dua, Kalimantan Barat. Sekolah Adat ini digerakkan sejumlah pemuda setempat, sebuh kegiatan pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal.
Manajer Program Hutan Itu Indonesia (HII) Christian Natalie menjelaskan HII berkolaborasi dengan Sekolah Adat dan anak muda Dayak Simpang untuk bersama-sama melestarikan hutan. Selain itu, juga diselenggarakan kegiatan penyemaian dan penanaman pohon endemik, serta menjaga hutan bersama masyarakat adat.
“Silakan berdonasi untuk menyelamatkan bumi, Anda bisa berdonasi melalui https://bit.ly/dengaralambernyanyi,” katanya. Pertemuan itu, untuk pertama kalinya Y20 melibatkan pemuda lokal. Sebanyak 50 – 100 pemuda bertemu para delegasi negara G20.

Jalan, baca dan makan