Kuota Pengunjung Bromo Ditambah 40 Persen

cegah-penyebaran-virus-corona-gunung-bromo-ditutup
Asap dan Abu Vulkanik mencurat dari kawah Gunung Bromo di Jawa Timur, kamis (21/03). Walaupun Gunung Bromo sedang mengeluarkan asap dan abu Vulkanik sejak awal bulan maret, aktifitas warga dan wisatawan masih berjalan normal, hanya dilarang mendekat ke kawah aktif dengan radius 1 Km. Foto: Falahi Mubarok/ Terakota.id
Iklan terakota

Terakota.id–Kuota pengunjung wisata Gunung Bromo ditambah 40 persen. Semula setiap hari, kunjungan wisatawan dibatasi maksimal 739 orang. Kini, ditambah menjadi 1.265 orang per hari.

“Kuota pengunjung ditambah berlaku sejak 14 September 2020,” kata juru bicara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) Sarif Hidayat, Ahad 13 September 2020.

Pengunjung tersebar di sejumlah titik sesuai perhitungan daya dukung kawasan. Rinciannya Penanjakan 250 orang, Bukit Kedaluh 129 orang, Bukit Cinta 42 orang, Mentigen 150 orang dan padang sabana sebanyak 694 orang. Penambahan pengunjung ditetapkan dalam rapat koordinasi multipihak.

Rapat koordinasi monitoring dan evaluasi reaktivasi TNBTS dilangsungkan di Hotel Bromo Permai Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo Jumat, 11 September 2020. Semua pihak, katanya, bersepakat bersinergi untuk meningkatkan koordinasi dalam mengawal reaktivasi wisata Bromo TNBTS.

Rapat koordinasi dihadiri 30 orang terdiri atas Dinas Kesehatan, perwakilan pelaku wisata dan Pemerintah Kabupaten Malang, Pasuruan dan Probolinggo. Selain itu, penerapan protokol kesehatan diperketat selama Pandemi Covid-9. Meliputi penggunaan masker, jaga jarak dan menyediakan tempat cuci tangan.

Selain itu, aktivitas pemesanan dilakukan secara daring. Mengurangi interaksi langsung antara pengelola dengan pengunjung untuk mencegah penularan Covid-19. Serta penyemprotan desinfektasi di sejumlah titik yang digunakan publik.

Usia pengunjung juga dibatasi. Minimal usia 10 tahun dan maksimal usia 60 tahun. Usia juga dibatasi terutama di usia yang rawan dan rentan tertular Covid-19.