
Terakota.id–-Ross Tapsell penulis buku
Kuasa Media di Indonesia: Kaum Oligarki, Warga, dan Revolusi Digital bakal menyapa publik di Malang. Tapsell memberi kuliah tamu di Universitas Negeri Malang dan diskusi media di Kafe Pustaka, Senin 4 Maret 2019.
David T. Hill dari Asia Research Centre dan Murdoch University menjelaskan cukup membaca kajian Tapsell untuk memahami masyarakat dan politik Indonesia kontemporer. Serta memakai media sebagai titik masuknya atau sebagai perangkat pemahaman.
Vedi R. Hadiz dari Asia Institute, University of Melbourne menyebut Tapsell berhasil menggali hubungan antara media Indonesia, khususnya dalam bentuk digital, dengan oligarki dan masyarakat. Menyuguhkan analisis detail yang juga reflektif mengenai cara media digital bisa turut memperkuat posisi elite oligarki.
Cara berkomunikasi, cara mencari berita dan informasi di Indonesia berubah karena perkembangan media digital secara pesat. Bahkan berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan politik yang lebih luas di Indonesia.
Kendati statistik resmi menyebut penetrasi internet di Indonesia masih rendah, nyatanya Indonesia dikenal sangat aktif di media sosial. Lebih dari 70 juta penduduk Indonesia mempunyai akun Facebook dan kicauan terbanyak di Twitter berlokasi dari Jakarta.

Berdasarkan riset selama tujuh tahun, Tapsell meneliti bagaimana digitalisasi telah membuat industri media massa di Indonesia mengalami pemusatan dan konglomerasi. Memungkinkan para oligarki pemilik media menjadi semakin kaya sekaligus berpengaruh secara politik.
Namun, media digital sebaliknya juga membuka peluang bagi warga biasa untuk menyuarakan kepentingannya dan memperjuangkan perubahan. Dilengkapi wawancara-wawancara langsung bersama para oligark media, politisi, dan pelaku jurnalisme di lapangan
Topsell menunjukkan bagaimana media digital kian menjadi kancah tempur bagi kepentingan yang saling bertabrakan antara oligarki dan warga.

Jalan, baca dan makan