
Terakota.id—Kreasi Sungai Putat (KSP) Pontianak berinovasi dengan membuat batik tulis motif khas Kalimantan. Batik bermotif gambut dan paret (Gampar) ini ditampilkan ke publik melalui siaran langsung di akun Facebook Kreasi Sungai Putat pada Hari Batik Nasional, Jumat, 2 Oktober 2020.
KSP menunjukkan semua proses batik tulis motif Gampar mulai menuangkan sketsa motif batik Gampar di atas kain putih, menorehkan malam, hingga proses pewarnaan. Batik tulis kreasi khas Kalimantan ini lahir saat pandemi COVID-19.
“Mengajak semua pihak untuk melestarikan budaya leluhur,” kata Ketua Kreasi Singai Putat Syamhudi dalam siaran pers yang diterima Terakota.id. Usaha KSP ini, katanya, bertujuan untuk melestarikan warisan tradisi leluhur. Selain itu, batik juga menjadi medium kampaye lingkungan.
“Sembari mengenalkan kearifan lokal,” kata Syamhudi. Motif Gampar bertema potensi pertanian lidah buaya kawasan gambut dan paret kota. Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Provinsi Kalimantan Barat ini menyampaikan jika batik juga bisa menjadi tumpuan hidup.

“Batik tulis bisa meningkatkan penghasilan keluarga,” ujarnya. Sekaligus melestarian tradisi dan budaya Kalimantan yang disebut Arts Culture KSP. Motif Gampar ini menjadi kreasi corak ingsang versi batik tulis.
Kini, pria yang mendapat penghargaan kategori Komunitas Peduli Sungai dari Kementerian PUPR tahun 2019 ini tengah menyiapkan katalog warna alam untuk batik tulis. Caranya dengan memanfaatkan keragaman hayati yang tumbuh sebur di lahan gambut.

Jalan, baca dan makan