
Terakota.id–Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Malang meningkat. Semula 79 persen naik mencapai 82 persen. Tak hanya penanganan medis, meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas juga menjadi faktor mempercepat kesembuhan. “Angkat kesembuhan minimal 81 sedangkan di Provinsi Jawa Timur 87 persen,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Kota Malang, dokter Husnul Muarif, Selasa, 20 Oktober 2020.
Selain itu, juga menurunkan angkat positive rate dengan mengerahkan 16 Puskesmas melacak dan mencegah penularan. Petugas Puskesmas turun, menedeteksi dari seorang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dokter Puskesmas menentukan orang yang suspec untuk melakukan swab test.. Sehingga pemeriksaan swab test lebih intensif dilakukan.
“Memperbanyak pemeriksaan dan meningkatkan angka kesembuhan memiliki poin tinggi. Sehingga mengator Kota Malang keluar zona merah,” ujarnya. Pemeriksaan swab test dengan PCR dilakukan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), RS Lavalette dan Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). Sedangkan PCR di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota malang belum dioperasionalkan, menunggu kesiapan tenaga operasional.
“Petugas Puskesmas setengah aktif, menunggu hasil terkonfirmasi postif dan dilanjutkan pelacakan,” ujarnya. Screening juga dilakukan di layanan poliklinik Puskesmas, klinik swasta, dan poliklinik Rumah Sakit. Semua data tercatat dan dilaporkan ke tim Satgas Covid-19 Kota Malang.
Selain itu, bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan menjalani isolasi di rumah aman atau save house. Penentuan diliihat dari kondisi klinis pasien. Lantas dilakukan treatment dengan memberi multivitamin dan makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
“Asupan gizi makanan kriteria gizi, umur dan berat badan. Sesuai menu standar RSUD Kota Malang,” katanya. Semua menu, kata Husnul diatur oleh petugas RSUD Kota Malang. Save house, katanya, bukan tempat karantina tetapi menjadi tempat menyegarkan kembali. Agar pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tak stres. Sehingga imunitas penghuni meningkat.
“Imunitas mempercepat kesembuhan,” ujarnya. Mereka diberi pelayanan agar tetap nyaman dan aman. Selain itu, sepekan dua kali mereka mengikuti senam agar cepat sehat dan sembuh. Pelayanan savehouse di Balai Pelatihan Kerja Provinsi Jawa Timur dengan kapasitas 90 orang. Serta RSUD menampung 50 orang. “Sedangkan rumuh susun belum dipakai,” ujarnya.
Data Satgas Covid-19 Kota Malang menyebutkan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sampai 20 Oktober 2020 bertambah 9 orang. Sehingga total orang yang terkonfirmasi positif sebanyak 1.946. Sebanyak 193 meninggal, 1.712 sembuh dan 41 dalam pemantauan.
Kedisiplinan warga Kota Malang mematuhi protokol kesehatan juga menjadi poin penting. Terutama setelah digencarkan operasi yustisi untuk membentuk karakter Warga Malang mematuhi protokol kesehatan. “Penggunaan masker meningkat. Sedangkan dukungan dari warga yang terkonfirmasi positif layak menjalani isolasi mandiri,“ katanya.

Sejumlah lembaga swasta turut mendukung mencegah penularan Covid-19. Seperti yang dilakukan Gojek dengan memperkuat protokol keamanan dan kebersihan makanan sejak awal pandemi. Terhadap ekosistem Gojek menyalurkan ribuan paket sanitasi mitra kepada UMKM di Jawa Timur. Terdiri atas hand sanitizer, sabun antiseptik dan segel pengaman (selotip dan kabel pengerat kemasan). Sehingga menjamin keamanan dan kesehatan makanan yang didistribusikan kepada konsumen
Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim dan Bali Nusra Alfianto Domy Aji mengatakan GoFood mendorong penerapan protokol J3K atau Jaga Kebersihan, Jaga Kesehatan, dan Jaga Keamanan. Sebagai wujud memberi paket bantuan sanitasi dan keamanan makanan yang membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap UMKM kuliner di masa pandemi.
“Pada masa pandemi kami memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan yang memesan makanan,” katanya. Disertai edukasi seputar penerapan protokol kebersihan makanan yang secara rutin terus dilakukan Gojek. Serta, menetapkan kebersihan dan keamanan di berbagai lini sesuai pedoman Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
GoFood mencatat peningkatan transaksi dan omzet mitra UMKM di Jawa Timur meningkat22 persen selama Oktober dibandingkan periode yang sama September lalu. Perubahan ini terjadi karena masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah. Mereka belajar, dan bekerja di rumah.
“Pelanggan saat ini sangat memperhatikan keamanan dan kesehatan,” kata pemilik Nasi Uduk Betawi, Adhi. Selama pandemi Covid-19, bisnis kuliner bergeser dari penjualan luring menjadi sepenuhnya daring.

Jalan, baca dan makan