
Terakota.id–Presiden ke empat Republik Indonesia Kiai Haji Abdurrahman Wahid akrab disapa Gus Dur menjadi perekat dan simbol toleransi. Mendiang Gus Dur membentuk nilai dan landasan untuk membela kaum tertindan, marginal dan merawat keberagaman. Gus Gur putra pertama dari enam bersaudara dari pasangan K.H. Wahid Hasyim dan Nyai Hj. Sholehah.
Kiai Wahid terlibat dalam gerakan nasionalis dan menjadi Menteri Agama 1949. Kiai Wahid merupakan putra dari pendidi Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asyari. Sedangkan ibunya merupakan putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. K.H. Bisri Syansuri. Nyai Hj Sholeh pernah menjadi anggota DPR dan menjadi salah satu pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas khusus perempuan.
Gus Dur dan Sinta Nuriyah dikaruniai empat putri antara lain Alisa, Yenny, Anita, dan Inayah. Meninggal pada usia 69 tahun. 30 Desember 2009. Jaringan Gusdurian muda (Garuda) Malang sebutan bagi murid, pengagum, penerus pemikiran dan perjuangan Gus Dur memperingati haul ke 10.
Jaringan Gusdurian merupakan sinergi para Gusdurian dalam ruang kultural dan non politik praktis. Jaringan Gusdurian tergabung individu, komunitas atau forum lokal, dan organisasi yang terinspirasi meneladani nilai, pemikiran, dan perjuangan Gus Dur.
Bersifat jejaring kerja, tidak diperlukan keanggotaan formal. Jaringan Gusdurian memfokuskan sinergi kerja non politik praktis. Meliputi empat dimensi besar antara Islam dan Keimanan, Kultural, Negara, dan Kemanusiaan
Serangkaian acara mulai Desember dengan acara puncak haul di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang, pada 15 Februari 2020. Mulai pukul 16.00-22.30 WIB. Sebagai bentuk apresiasi dan menjalin silaturahmi para pecinta Gus Dur. Haul menjadi acara bersama seluruh jaringan komunitas pejuang nilai-nilai Gus Dur dan masyarakat, menjalin silaturahmi.
Dihadiri Putri ketiga Gus Dur, Anita Hayatunnuus, tokoh lintas iman se-kota Malang, komunitas, seniman dan udayawan Kota Malang. Ada pameran karya seni kongkow dan dialog interaktif bersama Anita Hayatunnufus dipandu Kristanto Budi Prabowo.
Dimeriahkan pentas seni, Mpa Nada, Joko Tebon, Barongsai, Wayang wolak walik, paduan suara syi’ir tanpo waton. Mengusung konsep budaya minim sampah. Membawa wadah makan dan botol minuman sendiri dan menghindari membawa barang yang berpotensi menjadi sampah.
Gratis dan terbuka untuk umum
Nara hubung Fulkun +62 857-4561-7896.

Jalan, baca dan makan