Kisah Toleransi dalam Film Pesantren

Masyarakat Malang antusias menonton dan diskusi Film Pesantren di Malang Creative Center pada 18 Juni 2023. (Foto: Visinema).
Iklan terakota

Terakota.ID—Film Pesantren menarik perhatian publik Malang, puluhan pasang mata menikmati film yang diputar di Malang Creative Center pada 18 Juni 2023. Usai pemutaran dilangsungkan diskusi secara daring menghadirkan President of Bioskop Online (Visinema Group) Ajeng Parameswari dan Ustadz Diding selaku salah seorang pemain Film Pesantren.

“Berbagai pandangan baru yang bisa diambil dari film ini, termasuk tentang ajaran toleransi beragama dan bagaimana ajaran-ajaran di dalam pondok yang menyejukkan,” kata Ajeng Parameswari dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID.

Ajeng berharap bioskop Online Roadshow menjadi ruang temu untuk berdiskusi dan berbincang tentang film Pesantren. Sekaligus mempertemukan antara sineas dengan penontonnya. “Film ini banyak ditunggu, lantaran sudah masuk berbagai festival film internasional,” tutur Ajeng Parameswari.

Film Pesantren masuk festival internasional, antara lain kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019. IDFA merupakan festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia.

Masyarakat Malang antusias menonton dan diskusi Film Pesantren di Malang Creative Center pada 18 Juni 2023. (Foto: Visinema).

Pencapaian tersebut tak lepas dari kisah inspiratif yang disajikan dalam sepanjang film Pesantren. Film Pesantren merupakan sebuah dokumenter karya sutradara Shalahuddin Siregar mengupas kehidupan Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon.

Pondok Kebon Jambu terbilang unik karena dipimpin seorang ulama perempuan Hj. Masriyah Amva. Selain itu, film Pesantren juga menunjukkan apa saja yang dipelajari para santri. Santri belajar berpikir kritis, mendukung kesetaraan gender, dan menghargai keberagaman.

“Laki-laki juga bisa menjadi orang yang penuh perasaan, atau perempuan mampu menjadi pemimpin dan pengejar mimpi yang tangguh,” ujarnya. Sehinga membuat film ini berhasil menampilkan kehidupan di dalam pesantren dari sudut pandang berbeda. Pemutaran Bioskop Online Roadshow bertajuk “Belajar di Pesantren” mempertemukan film Pesantren dengan penonton yang lebih luas.

Sebelumnya, roadshow film Pesantren berlangsung di SMKN 12 Surabaya dan Ruang Halle, Wisma Jerman Surabaya. Malang menjadi Kota kedua.  Kota Malang dikenal memiliki banyak pondok pesantren, salah satunya Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) yang merupakan salah satu dari 10 pesantren tertua di Indonesia.

Film Pesantren tayang terbatas di Bioskop Online hingga 30 Juni 2023 mendatang. Penonton bisa membeli tiket film Pesantren seharga Rp 15 ribu. Bagi penonton di Malang bisa mendapatkan potongan harga sebesar Rp 5 ribu menggunakan kode promo PESANTRENMLG.

Dengan membeli tiket film Pesantren, penonton juga ikut berbagi, karena sebagian dari setiap pembelian tiket akan di donasikan ke Rumah Zakat. Donasi akan disalurkan dalam rangka membantu pesantren dan santri di desa berdaya binaan Rumah Zakat. Selain itu, donasi juga bisa dilakukan secara langsung melalui bit.ly/pesantrendonasi.