Terakota.id–Suara gamelan menggema, mengalun merdu di aula Universitas Muhammadiyah Malang, Senin 16 Desember 2019. Iringan gamelan disambut suara sinden Jawa, membahana di depan ratusan pasang mata. Para pesinden dan penabuh gamelan tak semua berasal dari Jawa, mereka berasal dari berbagai suku bangsa dan Negara.
Seni karawitan ini disajikan kolaboratif antara mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan mahasiswa Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) UMM. Mahasiswa peserta BIPA sebanyak 25 mahasiswa asing dari 15 Negara. Tak hanya bermain gamelan dan menyinden, mereka juga menampilkan seni dan budaya lain.
Mereka juga memainkan angklung, alat musik khas Sunda ini dimainkan dengan apik. Memainkan lagu berjudul “tanah airku.” Lemah gemulai, mereka juga menari tarian oglek, sebuah tarian asal Kulon Progo. Penampilan para mahasiswa asing ini menarik perhatian mahasiswa dan masyarakat umum yang menonton.
“Senang sekali. Ingin belajar kesenian lain di Indonesia,” kata mahasiswa asal Azerbaijan, Pukezbam Zenalova. Ia merupakan salah satu dari 25 mahasiswa asing yang tengah mengikuti BIPA UMM. Mereka mengaku belajar dan mencintai tradisi nusantara.
Tampil percaya diri, mereka bisa menunjukkan menguasai keterampilan berkesenian tradisi secara cepat. Mereka berkolaborasi berkreasi seni tari, musik dan karawitan dengan mahasiswa PGSD UMM bagian dari tugas akhir mata kuliah seni karawitan, seni tari dan seni musik.
Para mahasiswa asing dan mahasiswa PGSD UMM ini berkolaborasi, mereka berlatih selama sebulan. Mahasiswa asing ini mampu berkolaborasi dan cepat belajar seni tradisi. Dosen pengampu ketiga mata kuliah Amirul Nur Wahid dan Belinda Dewi Regina menuturkan mahasiswa asing dilibatkan untuk lebih mengenal seni budaya nusantara.
Mahasiswa asing diharapkan mampu mengenalkan seni tradisi ke Negara asal. Agar seni tradisi Indonesia tersebar luas ke seluruh penjuru dunia. “Agar budaya Indonesia menduia,” kata Belinda.
Selain itu, juga bisa menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Selain itu, juga menyatukan dunia melalui seni dan budaya. Melalui seni budaya, katanya, semua bisa disatukan.
Jalan, baca dan makan
[…] Keunikan Mahasiswa Asing Nyinden […]
[…] Keunikan Mahasiswa Asing Nyinden […]