Wakil Ketau Dewan Pers Arif Zulkifli. (Foto : Tangkapan layar Zoom).
Iklan terakota

Terakota.id—Para akademikus Ilmu Komunikasi meluncurkan buku kumpulan tulisan tentang pers berjudul “Buku Esai Pengalaman: Merangkai Asa untuk Media Massa.” Sebuah refleksi mengenai pers di Indonesia, bercerita tentang pengalaman penulis berinteraksi dengan media massa. Buku diterbitkan Tiga Serenada Publisher.

“Penulis  sebagian besar generasi baby boomer, gen X dan gen Y, sehingga ada romantisme dengan media cetak. Uniknya penulis mengalami tiga gelombang teknologi media,”kata penggagas sekaligus koordinator tim editor, Frida Kusumastuti dalam siaran tertulis yang diterima Terakota.id.

Frida yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjelaskan sebanyak 32 dosen dari 24 perguruan tinggi yang menyumbangkan tulisan.  Peluncuran buku dibarengi bedah buku dengan menghadirkan pemantik Wakil Ketua Dewan Pers, Arif Zulkifli. CEO Tirto.id Sapto Anggoro dan Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanoeredjo, Kamis 11 Februari 2021.

CEO Tirto.ID Sapto Anggoro dan Vice Presiden Nasional News Grup Gramedia-Kompas, Budiman Tanuredjo. (Foto : Tangkapan Layar Zoom).

Wakil Ketua Dewan Pers Arif Zulkifli menjelaskan setelah membaca artikel-artikel dalam buku, ia menemukan lima topik besar. Topik yang banyak diperbincangkan para penulis. “Topik profesionalisme, manajemen media massa, interaksi media massa dan media sosial, konglomerasi media, dan peran dewan pers sebagai lembaga etik,” ujarnya.

Sementara CEO Tirto.ID Sapto Anggoro menyatakan buku ini menarik, meski masih banyak menyampaikan keresahan para akademikus mengenai beragam persoalan hal yang terjadi pada media massa kini. Sapto menyinggung beberapa tulisan di buku Esai Pengalaman: Merangkai Asa untuk Media Massa.

Vice Presiden  Nasional News Grup Gramedia-Kompas, Budiman Tanuredjo mengatakan kekuatan personal kedepan akan mengubah wajah pers Indonesia dan akan mengimbangi industri media. Budiman mengungkapkan keprihatinan di era pandemic. “Apakah ini sebuah era berakhirnya media sebagai voice of democracy?,” tanyanya.

Frida Kusumastuti sebagai editor buku menyambut gembiran dan bersyukur. Kumpulan tulisan para dosen Ilmu komunikasi dari ini tersaji dan bermanfaat bagi publik. “Semoga bermanfaat untuk memantik diskusi lebih lanjut tentang media massa di Indonesia,” kata Frida.

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Silakan tulis komentar anda
Silakan tulis nama anda di sini