Seorang siswa SMK mengikuti kompetisi Mechatronics, salah satu bidang kompetensi di Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Nasional 2019. (Foto: Stella Maris).
Iklan terakota

Terakota.id Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitrasdudi), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Bina Nusantara University mencetak 80 Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi calon Chief Executive Officer (CEO).

Wakil Rektor Riset dan Transfer Teknologi Binus University Prof Tirta Mursitama dalam sambutannya menyampaikan agar para calon CEO menjaga komitmen mengikuti program selama lebih dari dua bulan. Program dilaksanakan menggunakan sistem manajemen berbasis teknologi yang disebut  BeeCEO. Program ini merupakan kali kedua.

“BeeCEO merupakan simbol Binus mencetak CEO,” katanya dalam siaran pers yang diterima Terakota.id, Ahad 20 September 2021. Mereka mengikuti program Peningkatan Kapasitas Manajerial Berbasis Industri selama 77 hari. Mulai 20 September sampai 15 Desember 2021. Program berlangsung secara daring dan luring.

Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menuturkan program tersebut sebagai upaya mendukung pengembangan SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) atau Centre of Excellent. Khususnya dari sisi pengembangan sumber daya manusia (SDM).  Menurut Wikan, sangat perlu membekali para mereka agar memiliki kompetensi kepemimpinan yang selaras dengan kebutuhan pengembangan SMK PK.

Wakil Rektor Riset dan Transfer Teknologi Binus University Prof Tirta Mursitama memberi sambutan dalam peluncuran SMK CEO 2021.

“SMK PK harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia kerja,” katanya. Pendidikan vokasi, katanya, sangat penting memainkan peran untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten. Menurutnya pendidikan vokasi berbeda dengan pendidikan umum. Lantaran keterkaitannya dengan dunia kerja dan indutri yang serasi.

Ketua Pelaksana Program yang juga Ketua RigCrossCom (Kelompok Riset Komunikasi Lintas Budaya) Binus University, Ulani Yunus memberi semangat kepada para Kepala SMK. Mereka bakal didampingi para dosen Binus yang mumpuni. Terbagi dalam dua kelompok yaitu Amazing Class dan Brilliant Class.

Tahun lalu, program diikuti 90 Kepala SMK dari Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Pasca program, mereka mewujudkan komunitas pengusaha di kalangan SMK dengan berbagai program kreatif. Serta jejaring ke Industri yang lebih solid, dengan konsep win win solution antara sekolah dan Industri.

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran di Indonesia pada Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang. Pengangguran terbesar lulusan SMK sebesar 11,45 persen.  “Tujuan program adalah meningkatkan kemampuan Kepala SMK dalam melakukan perubahan untuk merespon perkembangan dinamika IDUKA (Industri, Dunia usaha dan Dunia kerja),” katanya.

Mulai perencanaan jangka pendek dan jangka panjang dalam implementasi Program Pengembangan Sekolah. Diharapkan pula kemampuan memimpin dan  kewirausahaan kepala SMK meningkat. Serta bisa transfer pengetahuan kepada seluruh pendidik dan para siswa.

Sehingga diharapkan mereka mampu membangun ekosistem pendidikan yang dapat menumbuhkan potensi peserta didik. Dengan mengedepankan suasana belajar yang menarik, nyaman, dan menyenangkan. Peserta yang lulus mengikuti program secara penuh akan mendapat sertifikasi. Penguji sertifikasi didatangkan dari internal Binus serta lembaga terpercaya lainnya.