Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari Hadirkan Wisata dan Industri Kreatif

kawasan-ekonomi-khusus-singhasari-hadirkan-wisata-dan-industri-kreatif
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyerahkan salinan PP penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari pada Selasa, 8 Oktober 2019
Iklan terakota

ADVETORIAL

Terakota.id – Pemerintah pusat resmi menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang. Kawasan terdiri dari dua zona yaitu pariwisata dan pengembangan teknologi.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 tahun 2019. Berada di atas lahan seluas lebih dari 120 hektare. Ada jaminan deregulasi dan kemudahan pelayanan perizinan untuk berinvestasi di sini.

“Selamat untuk masyarakat Jawa Timur atas penetapan KEK Singhasari ini,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Malang, Selasa, 8 Oktober 2019.

Arief berada di Malang untuk menyerahkan salinan PP 68 tersebut kepada Bupati Malang Sanusi dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. KEK Singhasari bakal menguntungkan masyarakat Malang dan Jawa Timur.

Syaratnya, harus mengutamakan pembangunan masyarakat di sekitar kawasan KEK Singhasari ini. Sebab ongkos sosialnya bakal sangat tinggi jika pembangunan masyarakatnya tidak dipikirkan lebih dulu.

“Komunitas harus dibangun lebih dulu sebelum kita membangun tourism resource. Itu sangat penting. Saya sangat berpengalaman membangun banyak kawasan ekonomi pariwisata,” Arief mengingatkan.

KEK sendiri dibentuk untuk memudahkan iklim investasi dan pengembangan ekonomi masyarakat. Ada deregulasi dan pelayanan segala perizinan. Alias memangkas alur perizinan. Investor dijamin tidak butuh waktu lama mengurus perizinan.

“Silakan promosikan apa saja datang ke KEK Singhasari semua selesai dalam waktu sehari atau dua hari. Butuh 1-2 lot serupa 5-6 hektar lahan, bisa disediakan,” tutur Arief.

Pemerintah juga memberikan insentif fiskal berupa bebas pajak atau retribusi saat mengurus izin. Selain itu, juga ada dukungan berupa pembenahan infrastrukktur sampai pemenuhan kebutuhan dasar seperti air, listrik sampai jaringan internet.

Kelayakan KEK Singhasari

Pemerintah bukan tanpa pertimbangan menetapkan KEK Singhasari. Di sini akses infrastruktur sudah terkoneksi, berupa jalan tol Pandaan – Malang. Juga ditempuh tidak jauh dari Bandara Juanda, Surabaya. Bahkan sepatutnya Bandara Abdulrachman Saleh, Malang juga bisa dibuka setara bandara kelas internasional.

“Menurut saya, Bandara di Malang harusnya juga jadi internasional. Harus diakui selain, Malang juga memiliki destinasi wisata yang sangat atraktif,” ucap Arief Yahya.

Penetapan KEK Singhasari jadi momentum baik dan harus benar – benar dimanfaatkan. Dari sektor pariwisata, ini bisa mendorong geliat wisata semakin tinggi. Apalagi di Jawa Timur ada Bromo Tengger Semeru yang merupakan satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional. Malang sendiri jadi turut jadi akses menuju wisata tersebut.

Bromo Tengger Semeru didorong jadi salah satu wisata kelas dunia. KEK Singhasari dengan pengembangan kawasannya sebagai bagian dari upaya menuju wisata kelas dunia itu. Misalnya dengan pembenahan segala infrastrukturnya. Dengan demikian, turut menggenjot angka wisatawan mancanegara di Jawa Timur.

Bila pada 2018 angka wisatawan mancanegara sebanyak 300 ribu orang, maka berikutnya ditarget bisa sampai 1 juta wisman masuk Jawa Timur. Atau setara 1,2 miliar dollar Amerika Serikat dengan average spending per arrival sebesar 1.200 dollar Amerika Serikat. Kalau sudah seperti itu maka perputaran ekonomi di sini akan sangat bagus.

“Seperti yang kita ketahui, Malang branding pariwisatanya sudah sangat banyak. Tapi manfaatkanlah juga momentum yang tidak dimiliki daerah lain,” tutur Arief.

Namun tidak boleh dilupakan strategi centre of excellence atau layanan unggulan wisata. Arief mencontohkan, Bandung memilih kuliner sebagai wisata unggulan, Danau Toba memilih ecotourism atau Geopark. Sementara Mandalika, Lombok menerapkan wisata halal. “Kalau di sini silakan misalnya wisata digital atau digital tourism,” ujarnya.

Memajukan Wisata Budaya

KEK Singhasari di Malang tidak melupakan aspek wisata dan budaya. Salah satu ciri khasnya menonjolkan sejarah kerajaan Singhasari. Di titik awal akses masuk menuju KEK sendiri sudah didirikan Museum Singhasari di atas lahan seluas 2 ribu meter persegi sejak 20 Mei 2015 silam.

Lahan dan pembangunan museum itu hibah dari sebuah pengembang properti selaku pengusul KEK Singhasari. Sudah diserahterimakan untuk menjadi aset Pemerintah Kabupaten Malang. Museum sekaligus jadi pintuk masuk menuju kawasan khusus tersebut. Sehingga aspek pendidikan, budaya dan wisata tetap tidak dilupakan.

“Museum ditunjuk jadi destinasi sebelum masuk menuju KEK. Di sini sekaligus jadi ruang pamer seni dan budaya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya.

Museum Singhasari Malang

Koleksi museum sebagian besar masih berupa replika arca peninggalan kerajaan Singhasari yang kini tersimpan di Museum Leiden, Belanda. Ada pula diorama sejarah berdirinya kerajaan Singhasari dan Majapahit. Maupun patung berbahan perunggu sampai kuningan.

“Sudah banyak pelajar berkunjung ke sini. Museum akan terus dilengkapi secara bertahap,” ucap Made.

Penetapan KEK diharapkan turut mempercepat pengembangan museum. Serta semakin menggeliatkan kegiatan seni dan budaya. Tengah digagas even rutin budaya setiap bulan sekali dengan menggandeng Dinas Pendidikan.

Evaluasi Tahunan

KEK Singhasari mulai diusulkan dua tahun silam oleh sebuah pengembang properti. Usulan awal, KEK berada di atas lahan seluas 300 hektare milik pengembang tersebut. Terdiri dari zona wisata, technopark dan industri kreatif. Namun pada akhirnya Dewan KEK Nasional menyetujui disetujui 120 hektare dengan terdiri dari zona pariwisata dan pengembangan teknologi.

“Nomenklatur industri kreatif belum ada. Tapi detilnya tetap bisa masuk jadi bagian dua zona yang disetujui,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tommie Herawanto.

kawasan-ekonomi-khusus-singhasari-hadirkan-wisata-dan-industri-kreatif
Seorang pengunjung melihat diorama di dalam Museum Singhasari Malang. Museum ini jadi akses awal menuju Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari

Menurut Tommie, KEK Singhasari dikelola oleh konsorsium yang segera dibentuk dalam 90 hari ke depan. Berupa badan otorita dipimpin Gubernur Jawa Timur dan Bupati Malang selaku wakilnya. Sedangkan operatornya adalah pihak pengembang selaku investor KEK. Operator bakal memaparkan siteplan kawasan khusus tersebut.

“Titik pengengambangan infrastruktur di dalam kawasan KEK harus segera dikembangkan sesuai siteplan. Nanti akan dievaluasi setiap tahun,” ujar Tommie.

KEK Singhasari diberi waktu 3 tahun. Bisa jadi bila dalam perjalanannya terus berkembang, luas lahan bakal ditambah. Nilai investasi selama itu ditarget bisa mencapai Rp 30 triliun. Nantinya akan ada sharing antara operator dengan pemerintah daerah.

“Soal pengembangan di luar kawasan itu nanti dibantu oleh pemerintah provinsi dan pusat,” katanya.(*)