Iklan terakota

Terakota.id—Redaksi Terakota.id Bersama 20 perwakilan media di nusantara mengikuti workshop data driven journalism master class di Jakarta, 9-11 Februari 2018. Jurnalisme data menjadi masa depan jurnalistik, dengan menyajikan liputan mendalam basis data untuk kebutuhan publik. Terutama untuk menangkap berita hoax dan berita palsu.

“Pelatihan ini untuk memacu media siber lokal menghasilkan karya bermutu,” kata Ketua AJI Indonesia, Abdul Manan.

Kepala bagian riset dan publikasi katadata.co.id, Adek Media Roza menjelaskan beragam produk jurnalisme data yang dihasilkan. Tak hanya berupa narasi tetapi juga dilengkapi infografis, animasi multimedia, dan grafis sederhana analisis bisnis.  Infografis dibutuhkan karena kesibukan pembaca yang membutuhkan informasi yang padat dan dibaca dengan mudah.

Katadata yang diluncurkan sejak 2014 berkomitmen untuk menghasilkan karya jurnalistik dengan basis data yang mendalam. Saat ini, banyak pembaca loyal yang membutuhkan data yang mendalam. Sampai saat ini, katadata menyajikan berita ekonomi berbasis data.

Pelatihan didukung CFI Cooperation Medias, pemateri jurnalis asal Perancis Gurvan Kristanadjaja dari www.liberation.fr. Ia mendorong jurnalis  menguasai kemampuan mengolah data sekaligus menguasai bahasa pemrograman untuk menghasilkan karya jurnalistik yang kaya data.

Dalam liputannya Gurvan misalnya menurunkan laporan investigasi jihadis yang mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan menggunakan Facebook. Dia membuat akun palsu, dan berhasil mengungkap peranan sejumlah warga negara Perancis yang tengah di Suriah mendukung ISIS.

“Hasil laporan dilengkapi dengan grafis dan animasi.” Dia juga menggunakan jaringan WiFi yang tak terproteksi secara maksimal untuk mengingatkan perlunya keamanan data pribadi. Melalui jaringan WiFi ia bisa membuka kamera pengawas atau CCTVdi toko, apotik, dan melihat PIN ATM.

Bahkan memantau kemarea CCTV di rumah sehingga ruang privat yang seharusnya aman bisa dipantau orang tak bertanggungjawab. Untuk menghasilkan sebuah produk jurnalisme dilakukan dengan menggabungkan jurnalisme dengan programming. Sehingga menghasilkan berita yang interaktif.

“Jurnalisme data untuk cari berita secara presisi,” kata Gurvan.