
Oleh : KRMT Indro Kimpling Suseno
Bertemu para pembakti Japung dari berbagai penjuru seperti : Jakarta,Bekasi, Bandung, Magelang, Jogja,Malang, Besuki, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Ponorogo, Bago, Bali, Buntoi & Tenggarong Kalimantan dll., di Batu Malang,, bak bertemu teman sepermainan di padang rumput hijau di bukit nan sejuk. Penuh ekspresi,gerak tubuh,celoteh,canda
an dalam suasana paseduluran.
Tanpa sadar kita tak memikirkan latar belakang profesi , pangkat dan jabatan kita masing-masing. Kita menikmati sebagai manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan seutuhnya tanpa tersekat dan terkotak oleh apapun.
Ulang Tahun ke 1 Jaringan Kampung Nusantara,sebuah komunitas pembakti budaya tanpa bentuk formal dirayakan secara gotong royong tanpa panduan teknis rinci tapi justeru berkesan mendalam.
Gotong Royong dipandang dari sudut ‘rangkaian kata’ masih sangat populer keberadaannya,hampir setiap kesempatan kita masih mendengar kata itu. Tetapi dari sudut ‘laku lelaku ‘ ternyata makin terpinggirkan dihadapan 250 jutaan warga Nusantara.

Gotong Royong adalah pitutur Agung warisan leluhur bangsa
Ketika kita mampu mewujudkan kembali Gotong Royong dalam laku lelaku warga bangsa maka Gotong Royong akan menjadi Benteng Pertahanan Bangsa dan sekaligus akan menjadi Senjata Pamungkas melawan para perusak jati diri bangsa Nusantara yang mengakibatkan kita selalu terjajah dan jauh dari kemakmuran serta kercerdasan.
Para pembakti Japungers mungkin memang dititahkan takdir hidupnya oleh Sang Maha Pecipta untuk turut melahirkan kembali Gotong Royong di era peradaban baru ini.
Para pembakti Japungers penggiat Gotong Royong yang memiliki ‘jam terbang’ membaktikan diri kepada lingkungan tanpa pamrih,tanpa mementingkan diri sendiri , terkumpul saling bertemu dengan sendirinya tanpa ada perintah tertulis dari siapapun.
Gotong Royong menjadi berbahaya ketika menjadi judul proposal , untuk kepentingan pribadi ,kelompok dan berujung material. Sangat mungkin saat ini banyak pihak yang memanfaatkan Gotong Royong untuk kepentingan sempit. Ini juga bagian dari tanggung jawab para pembakti Japungers untuk mencegah serta mengingatkan bagi para pihak yang melakukannya.
Pembakti Japungers
Meminggirkan ego dan ke aku anya
Memahami dan menjiwai ruh Gotong Royong Nusantara
Mengutamakan kepentingan orang banyak dalam kegiatan bakti budaya Gotong Royong
Mendermakan pikiran,tenaga,harta dsn kekayaan
Menggalang kekuatan budaya Gotong Royong
Memiliki kemampuan melangkah nyata daripada sekedar berbicara
Menjaga laku lelaku hakekat budaya Gotong Royong
Melakukan bakti budaya Gotong Royong tanpa harapan atas tepuk tangan khalayak dan pengakuan
Mengerjakan semuanya dengan cinta, riang hati , iklhas ,jujur dan suka cita
Kadang di awal terlihat rumit tapi bisa dilakoni,terlihat ruwet tapi bisa di uraikan ,terlihat kacau tapi ada penyebabnya, terasa gelap tapi ada titik terang , terasa berat ternyata berubah menjadi ringan . Semuanya akan bermanfaat jikalau dijalani ,dilakoni , dilalui , di tandhangi , di hadapi dan di kerjakan.
Di atas kereta Bima jurusan Malang – Jogja, memandang ke luar jendela tertampak semakin banyak banguan tak layak huni yang menjadi tempat tinggal saudara kita.
Pembakti Japungers bisa menyebarkan virus goyong royong masyarakat kawasan pinggir rel kereta untuk membangun lingkungannya. Ini contoh kecil dari banyak masalah.Nagari Nusantara yang dapat dicari jalan keluarnya melalui Gotong Royong.
Selamat Ulang Tahun.Japung !
Terima kasih telah memberi ilmu dan jejaring baru ! Hidup Japung ! Gotong Royong pitutur Agung – Guyub Rukun Gemah Ripah Loh Jinawi – Jayaning Nusantara – Amargo Laku Lelaku ! Bagaimana mungkin kita maju dan sejahtera jika kita tercerai berai. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Nusantara bergandeng tangan,satukan nalar,batin dan langkah dalam Gotong Royong ..inilah satu-satunya jawaban dan jalan kita meraih Kejayaan Nusantara.
Hidup Gotong Royong.
* Pegiat Jogja Galeri

Merawat Tradisi Menebar Inspirasi