Iksan Skuter Berkarya dan Menebar Album Anyar, Balakosa

iksan-skuter-berkarya-dan-menebar-album-anyar-balakosa
Iksan Skuter tour mandiri terpicu solois asal Bandung Ary Julian. Iksan menggelar tour pertama 2012 saat album kedua. (Terakota/Aris Syaiful Anwar).
Iklan terakota

Terakota.id–Sebuah banner bertulis, “Iksan Skuter Balakosa Live Tour,” terpampang di lantai dua Lugo Coffee House, Tulungagung. Sorot lampu berwarna merah menerangi lokasi konser. Tak ada panggung, terhampar sebuah karpet dilengkapi stand mic, kursi, dan gitar akustik.

”Kenapa Tulungagung? ya kami ingin di sini, nggak diundang. Kalau menunggu diundang ya nggak datang-datang. He he,” kata Iksan sebelum tampil.

Sekitar 30 penonton hadir, duduk di pinggir. Muhammad Iksan akrab disapa Iksan Skuter tampil di depan membuka acara. ”Ayo ke tengah semuanya. Lesehan saja ya. Acara ini saya buka. Satu…, dua…, tiga…….,” ucap Iksan.

Lantas ia memilih duduk membaur dengan para penonton. Band asal Nganjuk, Thyga membuka dengan menghibur para penonton yang hadir. Usai Thyga tampil menghangatkan suasana malam itu, giliran Iksan Skuter tampil di depan mengibur penonton.

Sembari membawa secangkir kopi hitam. Pria kelahiran Blora, 30 Agustus 1981 ini menenteng sebuah gitar. Mengenakan kaos hitam, celana parka warna coklat, sepatu boot dan topi hitam dengan bintang merah.

Tampilannya sederhana, dan khas. Gaya berbusana seperti ini biasanya ia tampil. Terkesan sederhana dan apa adanya. Lagu berjudul Rindu Sahabat menjadi lagu pembuka, menyapa penggemarnya di Tulungagung. ”Kita santai saja seperti cangkrukan,” tutur Iksan membuka konser.

Iksan Skuter, solois folk yang berkarir di belantara industri musik sejak 2011. (Terakota/Aris Syaiful Anwar).

Penonton larut dengan suasana dan lagu persembahan Iksan. Menikmati Iksan menyanyi sembari ikut menyanyikan lagu Rindu Sahabat. Usai lagu pertama, Iksan berintraksi dengan penonton. Iksan mengatakan sudah dua kali tampil di Tulungagung.

”Dulu pernah diundang salah satu kampus, gratis dan penontonnya banyak. Kini ada tiketnya, penonton yang dahulu banyak, sekarang terseleksi sendiri menjadi 30 saja,” kata pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Iksan bercerita bertemu solois folk asal Bandung, Ary Julian pada 2012. Ary Julian yang kini tinggal di Mataram berani tour sendirian. Karyanya pun sudah 30 album. Sedangkan Iksan tak terpikir menggelar tour, ia bingung dengan tumpukan keping cakram padat album keduanya. ”Tour pertama 2012 saat album kedua. Saya bawa CD agar tak menumpuk di kamar terus,” kata Iksan yang sudah menghasilkan 11 album.

Ada kejadian lucu saat tour pertama Iksan Skuter. Saat singgah di Yogyakarta, ia tampil di sebuah kafe. Namun penontonnya hanya satu, temannya sendiri. ”Itu momen bersejarah dalam perjalanan karirku. Kalau tak kenal mas Ary Julian, mungkin tidak ada tour seperti ini he… he…,” ujar Iksan sembari menujukkan foto Ary di layan telepon pintar.

Setelah bercerita soal tour, Iksan kembali bernyanyi. Salah seorang penonton diajak maju, berduet bersama. Acara menjadi lebih intim. Iksan berusaha mengobati kerinduan penggemarnya dengan bernyanyi duet.

Penonton antusias dengan tour “Balakosa.“ Salah seorang penonton, Ochi Kurniawan Abdillah mengatakan sangat senang.  Ia seperti reuni dengan Iksan Skuter. Saat kuliah di Malang, ia sering nongkrong di kedai milik Iksan Skuter. ”Jarang-jarang Mas Iksan tampil di Tulungagung. Musiknya keren,” kata Ochi.

Tour bertajuk“Balakosa,” bakal berlangsung sampai ke 22 kota dan kabupaten. (Terakota/Aris Syaiful Anwar).

Kurang lebih dua jam Iksan Skuter menyanyi ditutup dengan lagu berjudul “Bingung”. Penonton diajak berdiri, dan lebih dekat dengan Iksan. Mereka bernyanyi bersama.

Iksan Skuter, solois folk dari Malang yang berkarir di belantara industri musik sejak 2011. Iksan menyakini tugas musisi adalah berkarya dan menyebarluaskan kepada masyarakat. Tour bertajuk“Balakosa,” sekaligus mengenalkan album terbarunya “Balakosa.”

Tour bakal berlangsung sampai ke 22 kota dan kabupaten. Tour “Balakosa” di Tulungagung, merupakan kota ke empat, setelah Jember, Mataram, dan Denpasar. Iksan Skuter tak menggandeng sponsor dalam tour ini. Ia bekerja sama dengan tim dan bekerja secara mandiri.

Setelah Tulungagung, Iksan Skuter melanjutkan tour ke beberapa Pasuruan, Surabaya, Salatiga, Magelang, Solo, Timor Leste, Kupang, Malang, Manado, Gorontalo, Palu, Makassar, Bogor, Banten, Jakarta, Cirebon, Sukabumi dan Bandung. Piringan cakram padat album Balakosa, hanya dijual saat tour saja.

Saya mengetahui tour dari akun Iksan Skuter di Instagram. Lantas memesan tiket secara daring seharga Rp 100 ribu. Saat masuk venue, ia tukarkan bukti transfer dengan tiket dengan bonus cakram padat album “Balakosa” dan notes.

1 KOMENTAR

Tinggalkan Komentar

Silakan tulis komentar anda
Silakan tulis nama anda di sini