Pegiat Museum Musik Indonesia tengah membahas beragam kegiatan memperingati Hari Musik Nasional 2018. (Foto : dokumen MMI).
Iklan terakota

Terakota.id–Memperingati Hari Musik Nasional 2018, Museum Musik Indonesia (MMI) menggandeng sejumlah media radio dan televisi untuk memutar aneka lagu nusantara. MMI merespon amanah Presiden Joko Widodo pada hari musik Nasional 2017 atas usulan Tantowi Yahya yang menggagas televisi dan radio memtra lagu Indonesia dan lagu daerah pada Hari Musik Nasional 9 Maret.

Disiapkan sejumlah kaset, piringan hitam dan cakram padat berisi beranekaragam musik nusantara mulai Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. MMI menggandeng radio dan televisi di Malang Raya untuk memberikan efek luas agar Hari Musik Nusantara semakin meluas gaungnya.

“Kegiatan yang hanya sehari ini memang terkesan mudah dan sederhana. Namun bisa menjadi spirit untuk kemajuan musik Indonesia di masa-masa yang akan datang,” kata Ketua MMI, Hengki Herwanto dalam siaran pers yang diterima Terakota.id.

Presiden Joko Widodo juga berharap pemutaran lagu nasional dimulai sejak pagi sampai malam. Lagu nasional diputarkan di semua radio, televisi, pusat perbelanjaan, kafe, dan rumah musik. Jokowi juga menilai jika K-Pop mendunia karena bagian dari diplomasi musik, diplomasi budaya yang dilakukan Korea Selatan di pentas dunia.

Korea menyiapkan sejak 13 tahun untuk diplomasi musik dan budaya itu. Sehingga manajemen promosi, manajemen panggung, lighting dan penonton sangat rapi. Secara material dan sumber daya manusia, Indonesia memilikinya.

Untuk merespon keinginan Presiden Jokowi, MMI merespon dengan melakukan riset “Peluang Musik Indonesia di Pasar Dunia”. Riset dipimpin Hengki Herwanto dan Bens Leo bersama tenaga ahli dari Universitas Brawijaya (UB). Riset merupakan salah satu implementasi atas nota kesepahaman antara MMI dengan UB yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 19 Januari 2017.

Riset dimulai secara resmi pada 9 Maret 2018 bersamaan dengan momentum peringatan Hari Musik Nasional. Riset bertujuan mengidentifikasi potensi pasar dunia bagi musik Indonesia sejak tahun 1950 sampai 2018. Data primer diperoleh melalui questioner pada musisi Indonesia yang pernah pentas di luar negeri.