
Terakota.ID—Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022, konferensi jurnalisme data dan komputasi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara bakal dilangsungkan pada 27-30 Juli 2022. Konferensi berlangsung secara hibrida dan dwibahasa, mempertemukan industri media, praktisi dan akademisi di bidang jurnalisme, data, ilmu sosial dan komputer. Sertamemfasilitasi diskusi multidisiplin untuk memajukan penelitian dan praktik di area Jurnalisme Data dan Komputasi.
Communication Lead DCJ-CI 2022, Annissa Mutia menjelaskan penggunaan data dalam ruang berita menjadi suatu keharusan. Kini, pembaca juga ingin dapat memahami dan menjelajahi konteks di balik peristiwa. Riset Dewan Pers pada 2021 menunjukkan 42,2 persen responden memilih faktor data dan fakta sebagai penentu kepercayaan terhadap pemberitaan.
“Ini menjadi alarm bagi media untuk memaparkan yang lebih dalam di balik berita. Tak hanya mengandalkan kecepatan,” katanya dalam pernyataan tertulis.
Sementara penerapan jurnalisme data di berbagai dunia menghadapi berbagai kendala. State of Data Journalism Survey 2021 melaporkan sejumlah hambatan utama bagi jurnalis data. Yakni akses data berkualitas 56 persen, kendala waktu 49 persen, dan kurang sumber dana 47 persen. Selain itu, kurangnya keterampilan analisis data yang memadai 44 persen. Hal ini menunjukkan jurnalis data bisa bekerja lebih baik dengan banyak pelatihan.
DCJ-CI 2022 didukung Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia untuk membekali jurnalis, mahasiswa jurnalistik, hingga dosen dengan pengetahuan dan kemampuan jurnalisme data. Peserta dapat mengikuti rangkaian acara DCJ-CI 2022 selama empat mulai diskusi interaktif, seminar, hingga pelatihan.
“Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) diharapkan dapat memberikan praktik jurnalisme data terbaik, menjelajahi teknologi terbaru. “Serta berkontribusi dalam pertukaran pengetahuan jurnalisme data dan komputasi antar ahli dari berbagai negara, terutama dari Amerika Serikat,” kata juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Michael Quinlan.
Selama dua tahun terakhir, masyarakat harus beradaptasi dengan pandemi Covid-19. Peran jurnalis sangat penting dalam menyebarkan informasi dan berita terbaru tentang Covid-19. Lewat rangkaian pelatihan tim DCJ yang diselenggarakan secara daring di enam kota, jurnalis telah belajar menyajikan informasi secara kritis. “Menggunakan visualisasi data sehingga pembaca dapat memahami dan membaca data dengan lebih baik,” ujar Quinlan.
DCJ-CI 2022 mengundang puluhan ahli dan praktisi jurnalisme data dan komputasi, seperti Adolfo Arranz (Art Director di South China Morning Post), Alberto Cairo (Knight Foundation Chairman di University of Miami), Jonathan Soma (Head of Lede Program di Columbia University), Maryam Ahmed (Data Scientist di BBC), Arun Karki (Head of Investigative Data Journalism Network Nepal).
Konferensi ini juga bisa menjadi wadah untuk memperkuat jaringan sesama jurnalis dalam dan luar negeri. DCJ-CI 2022 hadir tidak hanya mendorong perkembangan bidang jurnalisme data dan komputasi di Indonesia, tetapi juga membuat sebuah terobosan bagi jurnalisme di Asia Tenggara. Tujuannya untuk mempopulerkan penggunaan jurnalisme data dan teknologi terbaru.
“Hadirnya DCJ-CI ini diharapkan membantu jurnalis menjalankan pekerjaan jurnalistiknya dengan lebih berkualitas. Menghasilkan karya jurnalistik berdampak serta menginspirasi masyarakat,” ujar Project Officer DCJ-CI 2022, Utami Diah Kusumawati.
Sebelumnya, tahun lalu DCJ menyelenggarakan pelatihan jurnalisme data secara daring dengan topik ‘Pandemi Covid-19.’ Diselenggarakan di DKI Jakarta, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, dan Ambon. Dua tahun sebelumnya, DCJ mengadakan pelatihan pertamanya yang berfokus pada ‘pengurangan risiko bencana’ di Palu, Padang, dan Banda Aceh.
Konferensi DCJ-CI 2022 akan menyoroti praktik jurnalisme berbasis data, baik tantangan maupun peluangnya untuk jurnalis dan ruang redaksi di seluruh Indonesia sebelum, selama, hingga pasca pandemi. Konferensi juga mendalami kemunculan berbagai teknologi yang mendukung praktik jurnalisme, seperti Artificial Intelligence, Virtual Reality, Augmented Reality, machine learning, robot, drone, hingga gambaran oleh satelit.
Peserta juga dilatih dengan tools yang membantu visualisasi data, baik programming maupun non-programming, juga tools fact-checking. Silakan daftarkan diri mengikuti DCJ-CI 2022 melalui https://www.dcjci-2022.com/registrasi/. Agenda lengkap empat hari konferensi dan informasi terkait pembagian acara daring dan luring, dapat dilihat di https://www.dcjci-2022.com/agenda/.

Jalan, baca dan makan