
Terakota.id—Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) membuka kembali objek wisata gunung api Gunung Bromo. Wisata Gunung Bromo dibuka mulai 30 November 2021, setelah ditutup sejak penetapan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPMK) Level 3, Level 2 dan Level 2 di Pulau Jawa dan Bali.
“Berlaku sejak ditandatangani pada 30 November 2021,” tulis Pelaksana Tugas Kepala BBTNBTS. Novita Kusuma Wardani dalam surat tentang Tentang Pembukaan Objek dan Daya Tarik Wista Alam di TNBTS.
Dalam surat tersebut, Novita menjelaskan, jika objek wisata dibuka setelah memperhatikan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2021 terkait pemberlakukan Pembatasan kegiatan masyarakat level 3, level 2 dan level 1 Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Jawa dan Bali tertanggal 29 November 2021. Maka, tulis Novita, objek wisata dibuka dengan kapasitas maksimal 25 persen.
“Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan wajib menggunakan apliasi peduli lindungi,” tulis Novita. Sedangkan calon wisatawan bisa mendapatkan dan membayar tiket masuk secara daring di www.bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Kuota kunjugan di Bukit Cinta maksimal 31 orang, Bukit Kedaluh 107 orang, Penanjakan 222 pengunjung, Mentigen 55 orang dan Padamg Savana 319 pengunjung.
“Ikuti seluruh panduan yang tertera, mulai dari cara mendaftar, syarat dan ketentuan, sampai ke pembayaran,” katanya. Wisatawan, katanya, wajib mengikuti syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Selama pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan dibatasi dengan kuota sesuai rekomendasi atau kebijakan BBTNBTS yakni 25 persen dari kuota kunjungan normal.
View this post on Instagram
“Tujuannya mencegah penyebaran Covid-19,” tulis Novita. BBTNBTS menetapkan syarat bagi wisatawan harus menjalani vaksin minimal dosis pertama, menggunakan aplikasi pedulilindungi, kuota kendaraan jip maksimal lima orang. Selain itu, wajib menjaga kebersihan dan dilarang membuang masker sembarangan.
Sedangkan untuk kunjungan minat khusus pendakian Gunung Semeru akan segera disiapkan sarana dan prasarana. Termasuk pemesanan tiket secara daring, memperbaiki jalur pendakian untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung. “Juga akan kami koordiniasikan dengan BMKG terkait iklim dan cuaca,” kata juru bicara BBTNBTBS, Sarif Hidayat.

Jalan, baca dan makan