Terakota.id—Gedung baru di Stasiun Kota Baru Malang mulai dioperasionalkan hari ini, Senin 10 Mei 2021. Gedung berada di sisi timur, tepatnya di Jalan Panglima Sudirman Kota Malang. Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasional (Daop) 8 Luqman Arif menjelaskan Operasional gedung baru untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta.
“Juga untuk pengembangan perkeretaapian di Jawa Timur khususnya wilayah Malang,” katanya melalui siaran pers yang diterima Terakota.id.
Mulai Senin, 10 Mei 2021, katanya, gedung baru di Stasiun Malang digunakan untuk keberangkatan kereta api jarak jauh. Selain itu, juga digunakan untuk pelayanan rapid test antigen dan GeNose C19 yang selama ini di gedung lama.
Luqman Arif menambahkan PT KAI Daop 8 Surabaya terus meningkatkan layanan Stasiun Malang agar transportasi kereta api terus berkompetitif. Selain itu, diharapkan dapat semakin memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa kereta api.
Sejarah Stasiun Kota Baru
Dilansir dari laman heritage.kai.id awalnya gedung stasiun Kota Baru perusahaan kereta api negara atau Staatsspoorwegen (SS) dibangun 1879, terletak di sebelah barat rel. Gedung menghadap tangsi militer, lantaran kereta juga digunakan mengangkut prajurit belanda. Namun, perencanaan pengembangan Kota ke arah Barat sehingga pada 1927 digagas pemindahan stasiun ke sebelah barat rel kereta.
Tiga tahun kemudian, pemerintah Kotapraja atau Gementee Malang menyetujui rencana dan bersedia membantu sepertiga biaya pemindahan stasiun . Namun rencana tersebut tidak dapat terealisasi karena pada tahun 1930-an terjadi malaise atau krisis ekonomi.
Pada 1938 Gementee Malang dan SS sepakat memindahkan Stasiun Malang, gedung dibangun sekitar 100 meter selatan stasiun lama. Pembangunan stasiun baru diubah berada di barat rel kereta api. Sehingga gedung menghadap lapangan JP Coen (Sekarang Alun-alun Tugu) dan Balai Kota Malang. Selain itu, juga memudahkan akses ke kawasan niaga di Jalan Kayutangan. Sekaligus pusat lalu lintas kota Malang.
Arsitek tata ruang Kota Malang Herman Thomas Karsten menempatkan stasiun kereta api menjadi elemen penting. Sehingga diletakkan di pusat Kota seperti perencanaan perkotaan di Eropa. Arsitektur bangunan stasiun kereta api dirancang Landsgebouwendienst sebuah Jawatan Gedung Negara yang menggunakan gaya arsitektur kolonial modern.
Secara keseluruhan ciri arsitektur kolonial modern sering disebut sebagai Nieuwe Bouwen. Berciri khas warna putih, atap datar, gevel horizontal, dan volume bangunan yang berbentuk kubus. Sedangkan perancangan teknis dikerjakan Jawatan Kereta Api karya J. van der Eb. Pelaksanaan teknis dikerjakan biro Algemeen Ingenieurs en Architecten (AIA), sebuah perusahaan pelaksana bangunan dan perancangan yang terkenal masa itu.
Gedung dibangun terowongan penghubung antar peron yang digunakan untuk mengantisipasi serangan udara. Struktur dan kontruksi didesain dengan menggunakan beton yang tahan ledakan bom dan kedap gas beracun. Sesuai nasihat dari militer mengantisipasi Perang Dunia II.
Jalan, baca dan makan